Anak Muda Kota Denpasar Ditantang Ikuti Lomba Tari Barong Ket dan Mekendang

tari barong
Tari Barong (ist).

DENPASAR | patrolipost.com – Sebagai upaya menjaring bibit-bibit seniman, Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Denpasar akan menggelar Lomba Tari Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal Remaja di Dharma Negara Alaya. Kegiatan yang rencananya dilaksanakan pada 17 – 18 November 2021 mendatang ini, juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda menujukkan tekniknya serta memanfaatkan olah kreativitas tangan dalam permainan kendang.

Plt Kadisbud Kota Denpasar AA Gde Risnawan didampingi Kabid Kesenian, Dwi Wahyuning Krsitiansanti dan Kasi Pementasan dan Promosi, I Wayan Narta menjelaskan, Tari Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal di era sekarang ini sangat digandrungi oleh generasi muda di seluruh Bali. Karenanya, Pemerintah Kota Denpasar akan menyelenggarakan Lomba Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal.

Bacaan Lainnya

“Dari kegiatan ini nantinya diharapkan muncul bibit-bibit Penari Barong Ket dan Pemain Kendang yang handal, serta dikemudian hari akan berguna untuk kelangsungan perjalanan kesenian sakral yang ada di Kota Denpasar,” terang AA Gde Risnawan, Jumat (15/10/2021).

Sementara Kasi Pementasan dan Promosi, I Wayan Narta menambahkan secara teknis Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal merupakan sebuah bentuk pementasan yang berpasangan dan saling keterkaitan. Pelaksanaan lomba kali ini bersifat terbuka untuk generasi muda Kota Denpasar dengan peserta maksimal 24 pasang Juru Kendang dan Juru Bapang Barong Ket. Sedangkan untuk pemilihan juara akan dipisahkan antara Tari Barong Ket dan Mekendang Tunggal.

“Jadi lomba kali ini dikhususkan bagi generasi muda Kota Denpasar yang berusia 15 – 25 tahun saat lomba dilaksanakan pada November mendatang,” jelasnya.

Namun pihaknya menekankan, bagi peserta Lomba Tari Bapang Barong dan Tukang Kendang yang sudah pernah mewakili Kota Denpasar dalam ajang Pesta Kesenian Bali tidak diperkenankan lagi untuk mengikuti lomba.

Adapun materi Tari Bapang Barong Ket yang ditampilkan yakni Pepeson Gilak Bebarongan (Petopengan/Bebarisan), Cecondongan, Guak Macok tanpa Pengadeng atau pelayon, Ngintip Jangkrik dan terakhir Omang, dengan durasi waktu 15 sampai 17 menit.

“Administrasi dan kelengkapan Identitas diri peserta wajib dikumpulkan. Hal ini mengingat terdapat sanksi bagi pelanggar administrasi dan identitas, tehnik, kreativitas dan penampilan menjadi fokus penilaian, dan nantinya pemenang lomba akan mendapatkan Piagam Penghargaan serta hadiah sejumlah uang,” jelasnya. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.