Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ny Sagung Antari Jaya Negara Panen Cabai

Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara bersama Wakil Ketua Ny Ayu Kristi Arya Wibawa saat memanen cabai yang menggunakan pupuk kompos.

DENPASAR | patrolipost.com – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dan edukasi pengelolaan sampah berbasis sumber, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara bersama Wakil Ketua Ny Ayu Kristi Arya Wibawa meninjau pengolahan sampah dengan BSF dan berbasis sumbernya di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Reuse, Reduce, Recycle (3R) Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur,  Minggu (5/6/2021).

Selain meninjau pengolahan sampah dan pembudidayaan maggot, Ny Sagung Antari Jaya Negara bersama Ny Ayu Kristi Arya Wibawa juga menanam pohon Tabe Buya, penebaran bibit ikan lele serta memanen buah pisang dan cabai yang menggunakan pupuk kompos.

Bacaan Lainnya

Ny Sagung Antari Jaya Negara berharap agar kegiatan yang juga merupakan program dari Pemkot Denpasar terkait penanganan dan pengolahan sampah ini dapat dicontoh dan secara berkelanjutan dapat dilaksanakan di desa-desa lainnya.

“Selain dapat mengoptimalkan program dari Pemkot Denpasar kegiatan ini juga dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara Kepala UPT Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Denpasar, Gusti Ngurah Gede Budhita menjelaskan, kegiatan kali ini dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

“Kami memperlihatkan bagaimana proses pengolahan sampah dari seluruh wilyah desa Kesiman Kertalangu sampai menjadi pupuk yang siap digunakan,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, setelah menjadi pupuk ini akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat atau desa yang membutuhkan.

“Di sini kami juga memiliki kebun yang ditanami beberapa jenis sayuran dan buah-buahan seperti cabai, terong, pisang, kelor, serai serta singkong dan kami berikan pupuk yang berasal dari sampah rumah tangga yang kami olah,” bebernya.

Ngurah Gede Budhita mengungkapkan bahwa dalam pengolahan sampah dibagi menjadi tiga jadwal yakni hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat dilakukan pengolahan sampah organik. Sedangkan Rabu dan Sabtu melakukan pengolahan sampah residu, dan untuk  Minggu melakukan pengolahan khusus untuk sampah anorganik.

“Kami berharap ini dapat menjadi contoh untuk desa-desa yang lain agar ke depannya bisa melakukan hal yang serupa agar dapat memilah sampah dari sumbernya sehingga lebih mudah untuk diolah agar dapat menjadi sesuatu yang lebih berharga seperti pupuk dan pellet. Dan yang paling penting hasil dari pengolahan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,” pungkasnya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.