Sektor Kuliner di Masa Era Baru Dituntut Perhatikan Penataan dan Pengemasan yang Higienis

KULINER - Di era baru ini pelaku kuliner dituntut dapat menyajikan hidangan yang bersih dan sehat.

DENPASAR | patrolipost.com – Perkumpulan Chef di Bali menilai perlunya peningkatan sumber daya manusia guna meningkatkan produktivitas pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di bidang kuliner. Ketua Bali Chef Community (BCC) Chef Putu Ambara Putra di Denpasar, Senin (26/4) menyampaikan bahwa peningkatan sumber daya manusia tersebut dapat dilakukan dengan pelatihan-pelatihan.

“Sehingga para wirausaha mikro yang ada dalam kawasan Denpasar mampu meningkatkan kualitas produknya dan kawasan tersebut menjadi kawasan percontohan. Dimana para wirausaha dapat menyajikan produksinya dengan penataan dan pengemasan yang higienis,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut merupakan langkah positif yang dapat memotivasi para wirausaha untuk dapat bersaing di tatanan kehidupan era baru saat ini. “Pihak terkait perlu memberikan keterampilan kepada para wirausaha mikro agar mempunyai keahlian dan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan berwirausaha,” kata Chef Ambara.

Menurut dia, di era baru ini pelaku kuliner dituntut dapat menyajikan hidangan yang bersih dan sehat. Mulai dari pemilihan bahan baku, tempat mengolah makanan, cara mengolah dan menghidangkan makanan serta memperhatikan kebersihan alat-alat yang digunakan.

Dalam hal ini pihaknya mengaku telah dilibatkan oleh dinas terkait dalam meningkatkan kemampuan penataan dan pengemasan yang higienis bagi para wirausaha. Begitupun memahami cara penataan dan pengemasan yang higienis produksi yang dihasilkan. “Kami juga memberikan pemahaman untuk mengetahui tips trik penataan dan pengemasan yang higienis dari hasil produksi. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, kreatif sebagai bekal dalam berwirausaha,” beber Chef Ambara.

Selain itu juga mendorong pelaku usaha mempunyai variasi makanan atau produk yang bisa dijual dengan harga yang bersaing dan mengembangkan industri rumahan. “Kami selalu bersinergi dengan dinas terkait untuk bisa membantu para wirausaha kecil ini sehingga mampu bersaing diketatnya persaingan bisnis kuliner saat ini,” ucapnya.

Masyarakat pada umumnya melihat sebelah mata wirausaha kecil ini, padahal berwirausaha banyak manfaatnya. Menjadi usahawan bagi sebagian orang adalah hal yang sangat menakutkan. Banyak yang berpikir bahwa menjadi pedagang atau wirausahawan sangat berisiko tinggi seperti kerugian, bangkrut dan sebagainya.

Sedangkan menjadi seorang pekerja sangat kecil risiko yang akan dihadapi. Sesungguhnya kata dia, menjadi pegawai juga berisiko tinggi, seperti pemutusan hubungan kerja, pemotongan gaji, pensiun, minimnya gaji yang diperoleh dan lainnya.

“Seorang wirausahawan harus mau dan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dengan memiliki keterampilan untuk menata dan mengemas suatu hasil produksi sehingga mempunyai daya tarik bagi pembeli, disamping itu yang sangat menentukan dalam keberhasilan tersebut adalah rasa dan higienis,” tutupnya. (811)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.