HUT ke-29 RSU Puri Raharja, KAHMI dan PDDI Bali Sumbang 52 Kantong Darah

Suasana donor darah di RSU Puri Raharja, Sabtu (24/10/2020) siang

DENPASAR | patrolipost.com – Setetes darah Anda sangat berarti bagi kehidupan orang yang membutuhkan. Kesadaran inilah yang melatarbelakangi aksi sosial donor darah menyambut 29 tahun RSU Puri Raharja, Sabtu (24/10/2020). Sebanyak 52 kantong darah berhasil terkumpul dalam kegiatan kemanusiaan yang berlangsung di Aula Lantai 4 RSU Puri Raharja.

Rumah sakit yang beralamat di Jalan WR Supratman No 14 Denpasar itu bekerja sama dengan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Bali,  Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Daerah Bali dan didukung oleh PMI Bali.

Bacaan Lainnya

Direktur RSU Puri Raharja, dr Bagus Darmayasa menyatakan, dari 75 orang diundang sebagai pendonor, 58 hadir, dan 52 memenuhi syarat menyumbangkan darah setelah melewati serangkaian pemeriksaan. “Kami menganggap donor darah ini identik dengan pelayanan rumah sakit dan orang-orang yang mendonorkan darah adalah mereka yang paham manfaat mendonor. Orang awam mungkin tidak tahu manfaat donor darah mampu mengurangi penyakit jantung jika dilakukan secara teratur,” ucap pria yang piawai melukis itu.

Membakar kalori, mengurangi risiko kanker, menstabilkan pikiran, dan membuat kaum lansia semakin sehat adalah serangkaian manfaat lain donor darah. “Kenapa donor darah ini penting karena kebutuhan darah lebih banyak dari ketersediaan kantong darah,” tegas dr Bagus, sembari menyebut donor darah merupakan tradisi tahunan di RSU Puri Raharja.

Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Daerah Bali, Ketut Pringgantara mengatakan kebutuhan dan permintaan darah meningkat setiap hari. Tapi, pendonor mengalami penurunan dipicu pandemi Covid-19. Penurunan jumlah pendonor ini, terjadi sejak bulan Maret 2020.

“Kami tidak berhenti. Kami membuat strategi. Kami datang ke banjar-banjar. Jemput bola. Kami edukasi masyarakat kemudian kami datangi tokoh masyarakat. Gayung bersambut, kami adakan kegiatan setiap dua setengah bulan sekali di Banjar Segara, Kuta. Kami dapat sekitar 300 lebih kantong,” tandasnya.

Meski demikian, Pringgantara menyebut saat darah masuk ke RS melalui PMI persediaan selalu timpang. Antara Maret hingga Juni 2020, persediaan darah turun hingga 70 persen.

“Hampir setiap hari ada laporan pihak rumah sakit kekurangan persediaan darah. Seperti kemarin, seorang penderita sakit jantung membutuhkan darah hb 20 kantong. Kami kumpulkan kawan-kawan dapat 15 kantong darah. Persediaan darah di bank darah sangat fluktuatif,” ujarnya.

Menurutnya, program jemput bola berlangsung mulai Juni 2020. Rata-rata kebutuhan darah di jalur Sarbagita yang berpusat di RSU Sanglah mencapai 160 kantong per hari.

Sementara itu, Presidium Pengurus Harian KAHMI Bali, Umar Ibnu Alkattab menilai kegiatan donor darah harus ditingkatkan intensitasnya agar rasio ketersediaan darah aman bagi pasien yang membutuhkan donor. Di masa pandemi, Umar berharap perhatian atau apresiasi lebih ditunjukkan pemerintah bagi para pendonor aktif. Misalnya, mendapat perlakuan istimewa saat menggunakan fasilitas rumah sakit.

“Memberikan tidak hanya apresiasi administratif seperti ucapan terima kasih, melainkan diberikan perlakuan khusus bagi pendonor. Misalnya, kemudahan-kemudahan dalam memperoleh layanan kesehatan. Jangan pendonor saat masuk ke rumah sakit diperlakukan seperti orang biasa,” harapnya. (*/007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.