Hore! Destinasi Wisata di Labuan Bajo Kembali Dibuka

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Rinus
Bukit Teletubbies, salah satu spot wisata baru di Labuan Bajo yang banyak disukai wisatawan.(ist)

LABUAN BAJO | Patrolipost.com – Kabar gembira bagi masyarakat yang ingin mengisi hari libur bersama keluarga tercinta. Mulai tanggal 22 Juni 2020, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, kembali membuka sejumlah destinasi wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepastian dibuka objek wisata ‘Negeri Seribu Bukit’ pasca pendemi Corona diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Rinus kepada patrolipost di Kantor Bupati Manggarai Barat, Rabu (17/62020).

“Jika tak ada halangan, tanggal 22 Juni semua destinasi dibuka kembali. Dibukanya objek wisata ini tetap mengedepankan protokol kesehatan, termasuk di Taman Nasional Komodo (TNK),” ucap Agustinus.

Destinasi yang dibuka nanti dikhususkan untuk wisatawan lokal, yakni wisatwan yang berasal dari wilayah NTT. Untuk wisatawan domestik dan mancanegara dibuka pada bulan Juli sampai September 2020 mendatang.

Lebih jauh dipaparkan Agustinus, dengan program ini diharapkan dapat mendatangkan 30.000 wisatawan, baik nusantara maupun mancanagara. Kehadiran wisatawan ini akan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bersama Badan Otorita Pariwisata Flores Labuan Bajo (BOPLBF).

“Target kita dengan teman BOPLBF adalah 30.000 wisatawan akan berkunjung ke Labuan Bajo sampai akhir tahun 2020. Untuk itu, kita dorong wisatawan nusantara dulu,” jelas Agustinus.

Lanjut Agustinus, Pemkab Mabar bersama stakeholder terkait tengah menyusun protokol kesehatan yang akan diterapkan di setiap destinasi. Salah satunya adalah pembatasan jumlah kunjungan pada setiap destinasi.

“Protokol ini nantinya mengatur orang datang sampai orang pulang. Nanti akan ada pembatasan kapasitas. Kita targetkan maksimal 70% dari total kapasitas penumpang dalam kapal yang bisa diisi. Kalau TNK kan sudah melakukan carrying capacity. Di luar destinasi TNK, kita sudah melakukan penyusunan kapasitas juga, jadi kapasitasnya sekitar 50-60% dari kapasitas normal. Dalam Waktu dekat kita simulasikan kepada semua pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata,” ujar Agustinus.

Agustinus mengambil contoh kapasitas pengunjung di destinasi Air Terjun Cunca Wulang. Menurutnya jika kapasitas di Cunca Wulang mencapai 20 orang, maka akan dilakukan sistem antrean dengan hanya mengizinkan 10 orang untuk masuk. Sedangkan sisanya menunggu di luar. Selain itu durasi waktu pengunjung saat berada di objek Air Terjun Cunca Wulang juga akan diatur.

Sejauh ini Pemkab Mabar bersama Balai Taman Nasional Komodo juga memberlakukan sistem booking online bagi semua destinasi wisata di Labuan Bajo.

“Kami membuat sistem booking online terpadu, dan akan kita sosialisasikan ke semua pelaku pariwisata. Jadi setiap wisatawan yang datang, baik itu wisatawan lokal, domestik dan mancanegara harus melakukan booking online. Kita berharap per 1 Juli sudah bisa berjalan,” jelas Agustinus.

Sepanjang bulan Maret – Juni 2020, Pemkab Mabar kehilangan pendapatan sebesar Rp7 miliar hingga Rp10 miliar dari sektor pariwisata. Dengan dibuka kembali destinasi wisata yang ada, hinggah akhir tahun 2020 nanti, Pemkab Mabar menargetkan bisa meraih pendapatan sebesar Rp9 miliar. Meski angka ini terhitung sangat jauh dibanding dengan target pendapatan sebesar Rp30 miliar sebelum adanya pandemi Corona.(334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.