Kunjungi Serokadan dan Bondalem, Sugawa Korry Pompa Optimisme Warga Hadapi Covid-19

Kunjungan DPD Partai Golkar Provinsi Bali di Desa Serokadan, Bangli. (ist)

 

Bacaan Lainnya

 

BANGLI | patrolipost.com – Guna memastikan kondisi masyarakat yang ada di Desa Serokadan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli yang saat ini tengah dikarantina akibat adanya temuan penyebaran pandemi Covid-19, Ketua DPD Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry bersama dengan jajaran pengurus lainnya disamping membawa bantuan sembako juga memompa optimisme warga untuk bangkit bersama-sama memutus rantai pandemi Covid-19, Kamis (7/5/2020).

Menurut Sugawa Korry yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, kondisi Desa Serokadan tidak mencekam seperti yang dibayangkan, cuma memang masyarakat berdiam diri di rumah masing-masing sebagai bagian dari diberlakukannya karantina.

“Kami bisa merasakan kondisi obyektif yang dialami masyarakat akibat adanya karantina, namun demikian kami menghimbau masyarakat untuk mengikuti protokol penangangan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah demi kebaikan bersama,” ucapnya

Lantas Sugawa Korry pada kesempatan ini meminta jangan memberikan stigma miring kepada Desa Serokadan, lantaran saat ini kondisi masyarakat sendiri sebenarnya sudah tertekan secara psikis. Justru ia meminta masyarakat secara bersama-sama dengan pemerintah saling mendukung dalam cegah tangkal pandemi Covid-19 di Bali khususnya.

“Dalam kunjungan kali ini, selain memberikan edukasi kepada masyarakat, kami juga contohkan keberhasilan penyembuhan bagi warga yang telah ditetapkan positif corona di Bali yang mencapai 60%, menunjukkan bahwa bagi warga yang dinyatakan positif tdk perlu merasa pesimis, potensi sembuh itu ada,” tukasnya.

Diyakini dalam keadaan sekarang menurutnya tingkat kesembuhan sudah mencapai 60%, kedepan sudah barang tentu akan lebih baik lagi capaiannya. Meski demikian yang perlu dicermati bahwa pola karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI) langsung didesa asalnya perlu dievaluasi lagi oleh pemerintah, Sugawa Korry beralasan semestinya PMI dilokalisir atau dikarantina di suatu tempat, penerapan protokol penanganan Covid-19 terhadap PMI jangan sampai lengah, lakukan berulang-ulang, pastikan mereka aman lantas dipulangkan ke daerah asalnya, jangan diberi kesempatan karantina mandiri sebelum mengikuti protokol penanganan Covid-19, apalagi kedepan masih akan ada PMI yang datang lagi.

“Disiplin harus dikondisikan dan diciptakan oleh pemerintah, jangan diserahkan begitu saja kepada masyarakat untuk berdisiplin, itu takkan berhasil. Kalaupun konsekwensinya pemerintah harus merogoh kocek dari anggaran, itu memang tugas pemerintah yang mesti diwujudkan,” tandasnya.

Sugawa Korry pada kesempatan ini juga mengisyaratkan sesegera mungkin memberikan pemahaman kepada masyarakat luas agar jangan sampai terjadi penolakan kepada masyarakat Bangli akibat adanya kasus di Desa Serokadan.

“Mesti secepatnya diedukasi dan dicegah, agar masyarakat bisa bekerja sesuai mata pencaharian mereka. Kalau misalnya mereka pedagang, jika perlu bekali mereka dengan hasil cek swab dari pemerintah sehingga bisa diberikan surat keterangan sehat korona, dan siapapun tidak bisa menolak mereka yang sudah “clearence” dari hasil swab tadi. Selain itu juga, saya sebagai pimpinan DPRD menyatakan siap menerima masukan dari tokoh-tokoh dari ketua desa tersebut untuk ditindaklanjuti dan berharap para tokoh turut tetap menjaga kesehatan karena masalah yang tengah dihadapi cukup menyita waktu dan tenaga,” ucap Sugawa Korry yang langsung menuju Desa Bondalem, Buleleng untuk melihat kondisi masyarakat disana yang juga mengalami nasib sama halnya di Desa Serokadan, Bangli. (473)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.