24 Desa Menerima Program HID MAMA di Bangli

Kabid Aparatur Esosbuddan Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Bangli, Dewa Gde Wirawan. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Sebanyak 24 desa di Bangli menerima program Hibah Insentif Desa Menuju Air Minum Aman (HID MAMA). Program padat karya dari Dirjen Cipta Karya Kementerian PU dan Perumahan Rakyat ini menyasar desa yang menerima program penyedian air minum dan sanitasi  berbasis masyarakat (Pamsimas) dan telah beroperasi minimal 1 tahun.

Kabid Aparatur Esosbuddan Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Bangli, Dewa Gde Wirawan mengatakan, program HID MAMA merupakan program padat karya bertujuan untuk meningkatkan kualitas air menuju air minum aman bagi desa. Disamping itu program ini juga bertujuan untuk peningkatan kapasitas pengelolaan, perlindungan sumber air serta peningkatan kualitas pelayanan.

Bacaan Lainnya

Lanjut Dewa Wirawan sebanyak 24 desa menerima program HID MAMA diantaranya Desa Pengotan, Kecamatan Bangli, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Desa Selat, Kecamatan Susut, Desa Awan, Kecamatan Kintamani.

”Ada beberapa kriteria yang harus terpenuhi untuk dapat program HID MAMA,” ujarnya, Minggu (8/8/2021).

Kata Kabid asal Banjar Sidawa, Desa Tamanbali ini, adapun kriteria yang harus dipenuhi salah satunya merupakan desa yang menerima program Pamsimas dengan pengelolaan yang berfungsi dengan baik. Besaran hibah yang diterima tiap desa berbeda, kisaran Rp 110 juta – Rp 280 juta tergantung besarnya nilai rencana kerja masyarakat (RKM) HID MAMA.

”Prosesnya sedang menyusun RAB, total anggaran HID MAMA untuk 24 desa kisaran Rp 6-7 miliar,” ungkapnya.

Kegiatan yang bisa didanai dari HID MAMA meliputi optimalisasi perpipaan, reservoar dan sambungan rumah.

Sementara disinggung untuk program Pamsimas, tahun ini, kata Dewa Wirawa kegiatan fisik menyasar dua desa yakni Desa Mengani dan Abuan, Kecamatan Kintamani.

”Untuk Desa Mengani sudah tuntas pengerjaanya, sedangkan Desa Abuan belum karena menggunakan anggran dari APBD,” jelasnya.

Kata Dewa Wirawan untuk tahun 2022 tidak ada lagi desa yang mengajukan permohoan program Pamsimas. Salah satu penyebab yakni beberapa desa telah menjadi cakupan pengembangan PDAM. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.