Derita Kadek Yusadana: Tertipu Rp 250 Juta, Anak Hilang tanpa Kabar

Rumah tinggal I Kadek Yusadana di Banjar Dinas Padama Kencana Desa Telaga, Busungbiu yang digadaikan untuk membiayai putranya Gede Doni (inzet) bekerja di kapal pesiar.

SINGARAJA | patrolipost.com – Nasib malang menimpa keluarga I Kadek Yusadana (50), warga Banjar Dinas Padma Kencana, Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Bali. Selain ditipu Rp 250 juta sampai menggadaikan rumah, anaknya I Gede Doni Wiantana (20) yang dijanjikan akan bekerja di kapal pesiar juga hilang tanpa kabar sejak 7 bulan lalu.

Doni Wiantana menghilang serta tidak memberi kabar kepada orangtuanya setelah pamit akan bekerja di kapal pesiar. Ironisnya, Gede Doni menghilang setelah orangtuanya menyetorkan  uang sebesar Rp 250 juta kepada Komang Adi Setiadi alias Fredy yang berjanji mengurus Gede Doni bekerja di kapal pesiar. Karena hingga kini tidak ada kabar dari anaknya, Kadek Yusadana akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi.

Bacaan Lainnya

Salah seorang kerabat Kadek Yusadana menuturkan, awalnya Gede Doni pamit kepada orangtuanya hendak bekerja di kapal pesiar. Namun sebelumnya, Doni mengaku akan kuliah terlebih dahulu di sebuah sekolah perhotelan. Untuk masuk ke sekolah tersebut, kemudian langsung bekerja di kapal pesiar, ada orang yang membantunya yakni Komang Adi Setiadi alias Fredy, warga Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt.

“Karena dijanjikan bisa kuliah di Kampus SHS Singaraja, orangtua Doni mulai memberikan uang secara bertahap kepada Fredy di Lokapaksa. Jika ditotal berjumlah Rp 250 juta dengan harapan anaknya terbantu kerja di kapal pesiar. Uang itu disetor sesuai permintaan Fredy,” jelasnya.

Namun kecurigaan mulai mengemuka setelah Doni tak pernah berkabar. Pihak keluarga  lantas menanyakan keberadaan Doni kepada Fredy, tapi nihil karena Fredy juga ikut menghilang. Merasa penasaran, keberadaan Doni dilacak ke Kampus SHS, tempat dimana Doni disebut kuliah perhotelan.

Alangkah kagetnya Yusadana setelah mengetahui anaknya tidak tercatat menjadi mahasiswa di kampus itu. “Setelah ditanyakan nama Doni tak tercatat di sekolah itu,” sambung kerabatnya tersebut.

Saat ini, Yusadana sangat terpukul, selain kehilangan anaknya, uang ratusan juta yang dia dapatkan dari hasil berutang dan menggadaikan rumah satu-satunya juga tak berbekas.

“Gede Doni dari keluarga miskin hanya atas tekad agar anaknya bekerja di kapal pesiar harta bendanya digadaikan untuk jaminan,” ungkapnya.

Untuk memastikan keberadaan Gede Doni, Yusadana melaporkan kasus itu ke Polsek Seririt.

Kanit Reskrim Polsek Seririt Iptu Putu Edy Sukriyawan, saat dikonfirmasi, Sabtu (22/2) membenarkan adanya kasus dugaan penipuan dengan modus kerja di kapal pesiar.

“Setelah dilaporkan, kami lakukan penyelidikan. Pelaku yang diduga bernama Fredy menghilang begitu juga Gede Doni, ikut menghilang,” jelas Edy.

Untuk melacaknya, kata Edy, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Singaraja, namun nama keduanya tidak tercatat melakukan bepergian ke luar negeri. “Catatan di Imigrasi tidak menunjukkan kedua orang tersebut bepergian ke luar negeri,” imbuhnya.

Menurut Edy, pihaknya sudah meminta keterangan kepada pelapor maupun pihak lain untuk memperjelas kasus dugaan penipuan itu. “Sementara kasus ini terus kami selidiki,” tandasnya. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

1 Komentar

  1. Mohon pihak berwenang agar membantu dengan iklas.. kasian bapak Kadek yusadana .. semoga cepat ketemu dengan anaknya dan juga air penipu itu