RSU Bangli Jajaki Pengadaan CT Scan dengan Pihak Lain

Direktur RSU Bangli dr Nyoman Arsana.

BANGLI | patrolipost.com – Computerized Tomographt  Scan ( CT Scan) di RSU Bangli  sudah sejak lama tidak bisa digunakan karena PT Oxygent Medical selaku pemilik alat  tidak bisa menuntaskan masalah perizinan. Karena  alat  CT Scan tidak bisa digunakan, maka banyak pasien harus dirujuk ke rumah sakit luar daerah.

Untuk mengatasi masalah tersebut pihak managemen baru RSU Bangli bertindak cepat yakni melakukan penjajakan dengan pihak ketiga lainnya. Sementara untuk alat  CT Scan yang mengganggur tersebut pihak magement RSU Bangli memberikan dead line (batas waktu) selama dua minggu kepada pemilki alat untuk memindahkan alat tersebut.

Bacaan Lainnya

Direktur RSU Bangli, dr  Nyoman Arsana mengatakan, untuk menunjang pelayanan keberadaan alat CT Scan memang sangat urgent. Alat tersebut digunakan sebagai pedoman diagnonis sebelum dokter melakukan terapi  kepada pasien. Sehingga pengobatan  dapat berjalan dengan benar dan tepat sasaran sesuai dengan penyakitnya.

“Memang sebelumnya sudah tersedia alat CT Scan namun karena pihak ketiga tidak bisa melengkapi dokumen perizinannya maka alat tersebut tidak bisa difungsikan,” ujar Direktur RSU asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini, Jumat (14/2/2020).

Lanjut Nyoman Arsana,  karena saking lamanya pemilik alat  tidak bisa menuntaskan  masalh izin, maka pihaknya melakukan penjajakan dengan pemilik alat yang lain.

“Kami sudah bertemu dengan pemilik alat, yang jelas prinsip kami bagaimana  pasien nantinya  bisa dilayani dengan baik, untuk urusan untung rugi kami kesampingkan terlebih dahulu,” ujar dokter yang baru hitungan sebulan  menjabat sebagi Direktur RSU Bangli.

Kalau tidak ada hambatan kemungkinan CT Scan dengan 16 size tersebut sudah datang pada bulan April nanti. “Pihak ketiga selaku pemilik alat sedang memproses masalah perizinanya, kemungkinan bulan April alat sudah datang,” jelasnya.

Sementara untuk alat CT Scan sebelumnya, kata Nyoman Arsana, pihaknya  telah memerintahkan kepada pemiliki agar segera mengeluarkan alat tersebut dari RSU Bangli  dan  paling lambat dua minggu ke depan alat tersebut sudah diangkut pemiliknya.

Disinggung kenapa harus berkerjasama dengan pihak ketiga atau tidak melakukan pengadaan alat CT Scan secara mandiri,  menurut Nyoman Arsana, untuk pengadaan alat CT Scan  terbentur anggaran. Untuk alat CT Scan 16 size harganya berkisar Rp 13 miliar.

“Kalau memang ada anggaran lebih bagus membeli sendiri, namun kembali lagi, tersedia  gak anggaran  sebesar itu,” jelasnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.