KUTA | patrolipost.com – Bangunan Supermarket Bintang dan Cafe di Banjar Seminyak, Jalan Raya Seminyak, Kuta, hangus dilalap si jago merah yang berkobar sejak pukul 02.30 Wita, Kamis (16/1/2020) dinihari. Tidak hanya itu, api juga menghanguskan 3 unit bangunan dan 11 blok toko di sekitar lokasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, diduga titik awal munculnya api berasal dari apotik, kemudian merembet ke counter lain di dalam bangunan itu sehingga membakar seluruh bangunan beserta barang-barang yang ada didalamnya.
Berdasarkan keterangan saksi Wayan Sudarma (48), saat insiden tersebut dirinya sedang mengontrol lokasi areal belakang Supermarket Bintang. Kemudian saksi melihat adanya kobaran api di dalam Toko Apotik. Melihat situasi tersebut saksi Wayan Sudarma memanggil rekannya Komang Agus Sudiatmika (26). Kedua saksi segera bertindak mengambil selang air dan APAR untuk disemprotkan ke arah api untuk memadamkan. Namun, api semakin membesar berkobar sehingga saksi Komang meminta pertolongan kepada Pemuda Seminyak yang kebetulan berada di TKP.
Sementara, kedua saksi beserta Pemuda Banjar Seminyak bergotong-royong memadamkan api, dalam hitungan menit, api menjalar cepat ke bangunan lain ke arah Timur dari Cafe Seminyak hingga Kantor Bintang Supermarket di bagian belakang.
Berselang waktu 15 menit, mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) datang sebanyak 19 unit yakni 17 dari Pemkab Badung dan 2 unit dari Pemkot Denpasar. dikerahkan untuk memadamkan kobaran si jago merah tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu I Putu Ika Prabawa menerangkan, sebanyak 3 unit bangunan dan 11 blok toko yang terbakar diantaranya1 bangunan berlantai II Cafe Seminyak, 1 bangunan Bintang Supermarket, 1 blok toko bikini, 1 blok apotik, 1 blok toko sandal, 1 blok counter Hp Diamond, 1 blok Money Changer, 1 blok toko glasses, 1 blok Kantor Pos, 1 blok Bintang DVD, 1 blok Bali Print Fhoto Canvas, 1 blok Kantor Pos, 1 blok gudang Bintang Supermarket, 1 unit bangunan bagian depan office lantai dua.
“Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Kerugian materil belum bisa ditafsir karena masing-masing pemilik toko belum mendata kerugian yang dialami,” kata Ika Prabawa, kepada wartawan Kamis (16/1/2020). (cr02)
