Permudah Sistem Pembayaran JNE Gandeng OVO

DENPASAR | patrolipost.com – Terhitung sejak tahun 2013, Yusuf Rahman sudah menjadi agen Jasa Nugraha Ekakurir (JNE), perusahaan jasa pengiriman barang dan paket. Awal dia mengembangkan usaha, omzet yang diraup tiap bulannya bisa mencapai ratusan juta rupiah, padahal kala itu masih menggunakan sistem manual. Namun saat ini omzetnya turun hingga 60 persen.

Melihat kondisi ini Yusuf mengaku cukup prihatin, apalagi kalau dilihat dari lokasi usahanya sesungguhnya sangat strategis. Terletak di Jalan Raya Imam Bonjol sebelum Terminal Tegal, Desa Pemecutan, Denpasar Barat, tentu banyak khalayak yang tahu jalan utama ini.

“Penyebabnya tentu saja semakin ketatnya persaingan jasa pengiriman,” katanya yang dihubungi melalui selulernya, Jumat (20/9/2019).

Meskipun masih banyak pelanggan yang menggunakan jasa pengiriman JNE, tapi banyak juga yang beralih ke ekspedisi lain. Sebab, saat ini banyak perusahaan ekspedisi sejenis yang menawarkan kemudahan serta fasilitas seperti antar jemput langsung, pembayaran bisa di tempat. Belum lagi pengiriman bebas ongkos kirim, serta promosi lain yang menggiurkan.

“Inilah tantangan yang dihadapi di lapangan. Padahal banyak program dari JNE yang bagus dan bisa dinikmati kustomer,” komentarnya sembari berujar, kustomer biasanya memiliki pilihan lain atau tetap menggunakan jasa pengiriman reguler.

Lantas ia mencontohkan untuk layanan jemput langsung paket ke pelanggan sebenarnya JNE memilikinya, namun sayangnya itu hanya berlaku untuk di kantor pusat. Padahal kalau bisa ia mengusulkan untuk lokasi-lokasi yang memang banyak pelanggannya pola jemput bola itu bisa dilakukan.

“Jadi tidak harus di kantor pusat saja yang bisa melakukan jemput bola, di agen tertentu yang memang ramai mestinya juga disediakan,” katanya yang tidak lain untuk mengatasi persaingan yang ada.
Seingatnya dulu ada yang namanya paket itu diantar jemput langsung ke customer, meski agen yang melakukan itu, tapi saat ini layanan itu ditiadakan. Belum lagi jika customer ingin menggunakan jasa pengiriman JNE Express, pasti dikenakan biaya tambahan.
“Sebenarnya hal-hal ini kan bisa disiasati tujuannya agar customer tidak berpindah ke lain hati,” sebutnya seraya menambahkan, layanan antar jemput dianggap sangat efektif karena customer bisa meneruskan aktivitasnya tanpa harus bolak-balik, apalagi pola ini sudah menjadi trending di dunia ekspedisi.

Diceritakannya, dulu setiap hari ratusan resi pengiriman terkumpul, ratusan paket terkirim ke pelosok negeri. Tapi sekarang paling banter hanya seratus, paling minim lima puluh resi tiap harinya. Agak miris menurut Yusuf.

“Namun demikian melalui pegawai saya Siti yang tiap hari ada di kantor, kami tetap melayani pelanggan dengan sepenuh hati,” katanya.

Yusuf menyadari di tengah ketatnya persaingan jasa pengiriman banyak hal yang mesti dilakukan termasuk menyosialisasikan program-program yang digulirkan JNE agar lebih mengena di masyarakat.

“Pembayaran dengan menggunakan aplikasi OVO rupanya mampu menarik customer yang datang,” katanya mencontohkan.

Peluang seperti inilah diharapkan ke depannya mampu mendongkrak pendapatan para agen yaitu melalui eletronifikasi sistem pembayaran.

“Ada customer yang awalnya bayar tunai, tapi begitu tahu di JNE menggunakan OVO, dia lebih memilih pembayaran pakai OVO karena ada potongannya,” ungkapnya.

Seperti diketahui PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) adalah salah satu perusahaan ekspedisi yang memberikan berbagai fitur layanan untuk memudahkan kebutuhan pelanggannya. Namun demikian masih ada pelanggan yang belum tahu informasi akan hal itu. Jadi sudah selayaknya program promosi kembali digiatkan. (arw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.