Abrasi di Banjar Pebuahan Mengganas, Warga Mengungsi Bertambah

Kondisi rumah warga di Pantai Pebuahan, Kecamatan Negara.

NEGARA | patrolipost.com – Kondisi wilayah pesisir Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara kini semakin luluh lantak. Daratan yang merupakan permukiman warga dan sentra usaha kuliner seafood ini kini terus tergerus ganasnya abrasi. Warga setempat kini terus diteror ganasnya gempuran ombak perairan Selatan Jembrana.

Seperti gempuran gelombang tinggi yang bertubi-tubi menghantam permukiman warga di pesisir Banjar Pebuahan sejak Selasa (7/1/2020) malam. Gempuran ombak ini memperparah dampak gerusan abrasi di wilayah pesisir Selatan Jembrana ini sehingga semakin parah dan mengkhawatirkan. Selain semakin merongrong daratan yang sebelumnya pekarangan warga, tingginya gelombang di perairan selatan Jembrana ini juga mengakibatkan rusaknya infrastruktur seperti akses jalan desa setempat yang telah tergerus dan terputus.

Bacaan Lainnya

Begitupula kondisi permukiman warga yang semakin luluh lantak. Puluhan bangunan yang dulunya berdiri di tepi pantai berpasir, baik itu rumah warga, tempat usaha lesehan, tempat ibadah bahkan bangunan sekolah kini porak-poranda. Bahkan gelombang tinggi yang terjadi Selasa malam mengakibatkan 15 rumah terdampak dan tidak sedikit diantaranya kerusakannya semakin parah. Bahkan satu mushola yang menjadi tempat ibadah warga setempat juga hancur. Sejumlah warga Rabu (8/1/2020) mengatakan, tinggi gelombang mencapai 2 meter lebih.

Salah seorang warga yang terdampak abrasi, Jamhari mengatakan akibat abrasi akhir-akhir ini, sejumlah bangunan tempat tinggal warga yang tersisa menjadi hancur. Ganasnya gempuran gelombang air laut ini membuat warga panik dan resah. Terlebih antara bangunan rumah warga dengan pantai sudah tidak ada pembatas maupun jarak sehingga berhadapan langsung dengan air laut.

Kini jumlah warga yang mengungsi ke lokasi yang lebih aman juga semakin bertambah. sejumlah warga juga membongkar bangunannya yang diterjang ombak. Rabu (8/1/2020) warga kembali bergotong-royong menyelamatkan harta benda mereka.

“Kami semalam gotong-royong angkut-angkut barang agar bisa diselamatkan,” ungkap nelayan tradisional ini.

Warga lainnya, Rafikin mengatakan sebagian rumahnya juga hancur, namun karena keluarganya belum memiliki tempat untuk mengungsi sebagian lagi masih dimanfaatkan.

“Kami masih bisa tidur di bagian depan rumah. Sementara di bagian belakang sudah hancur,” ungkapnya. Dikatakan air pasang di sore hari hingga dinihari.

Warga memprediksi kondisi yang sudah terjadi sejak sepekan belakangan ini akan berlangsung hingga setelah purnama. Sejumlah warga berharap adanya bantuan penanganan abrasi di pesisir Pebuahan tersebut.

Bahkan jajaran kepolisian dari Polsek Kota Negara maupun Babhinsa Koramil Negara Rabu turun untuk memantau kondisi wilayah. “Pebuahan memang rawan terhadap terjangan gelombang maupun abrasi. Kami harap segera ditangani” ujar Kapolsek Kota Negara Kompol I Ketut Maret. (571)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.