Terancam Diboikot Rencana Suksesi Sepihak di Tubuh KPA Provinsi Bali

Sekretariat KPA Provinsi Bali di Jalan Melati, Denpasar.

 

Bacaan Lainnya

DENPASAR | patrolipost.com – Santer informasi yang menyebutkan akan adanya rencana suksesi sepihak Ketua Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali rupanya menimbulkan gejolak di tubuh organisasi tersebut maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pemerhati HIV/AIDS. Pasalnya dari informasi yang beredar menyebutkan calon pengganti Made Suprapta, Ketua Sekretariat yang menjabat sekarang merupakan orang dalam sendiri yang diduga merupakan titipan pejabat di provinsi. Hal ini ditandai dengan adanya penunjukkan langsung tanpa melalui fit and proper test.

“Kasak-kusuknya orang titipan pejabat provinsi, bahkan banyak yang bungkam soal ini, termasuk pegawai dinas kesehatan provinsi. Kami tidak menolak jika digantikan dengan orang yang lebih punya kredibilitas, tapi penggantinya masak cuma setingkat administratif yang tidak pernah sama sekali mendapat pengkaderan,” sebut salah satu sumber luar yang enggan namanya dimediakan.

Menurut sumber tadi, meskipun hanya memimpin sebuah sekretariat mestinya ketua tersebut faham akan tugas teknis yang akan dilakoni kelak, apalagi HIV/AIDS ini menyangkut isu rentan yang bisa dimainkan oleh siapa saja juga terkait kerjasama antar lembaga.

“Lantaran suksesi Kepala Sekretariat KPA dianggap secara sepihak, teman-teman LSM yang tergabung dalam Forum Peduli AIDS (FPA), kecewa, ancam demo dan melakukan boikot,” tukasnya.

Diakui atau tidak meningkatnya kinerja KPA selama ini tidak terlepas dari peran teman-teman LSM. Bahkan ia juga mengungkapkan kecilnya dana operasional KPA jadi kendala dalam menjalankan program organisasi.

“Kalau tidak ada teman-teman di LSM apa yang mau diperbuat KPA. Kalau saya terus terang aja untung tidak, rugi juga tidak, cuma miris aja,” tukasnya. Apa yang disampaikan sumber tadi mencerminkan selama ini penguatan KPA bukan datangnya dari pemerintah selaku stakeholder, namun peran dominannya ada di jaringan LSM.

Dari tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya yang dikonfirmasi melalui selulernya, Rabu (25/12/2019) terkait rencana suksesi di tubuh KPA menanggapi datar pergantian tersebut seraya menyebutkan bahwa pergantian itu adalah hal yang lumrah, tidak ada yang luar biasa.

“Kita kan perlu penyegaran, apalagi ketua yang sekarang pak Made sudah lama bercokol disana,” sebutnya.

Lagipula katanya secara organisasi tidak ada yang berubah Gubernur Bali sebagai Ketua, Wakil Gubernur Bali sebagai Ketua Harian, dan Kadis Kesehatan selaku Wakil Ketua Harian.

“Perubahan kan hanya di sekretariat selaku pelaksana administratifnya saja dan wajar kalau ada yang merasa tidak puas, karena ini murni penyegaran,” katanya berasumsi.

Sehubungan dengan penilaian terhadap kepala sekretariat ia mengemukakan jika telah melakukan penilaian tersendiri siapa yang layak atau tidak dan itu ada kriterianya.

“Sekali lagi saya tegaskan ini hanya pengendali administratif saja, karena ketuanya tidak berubah, kesekretariatan itu hanya pendukung saja,” tegasnya.

Terkait dengan ancaman boikot dari FPA Kadis Suarjaya justru menghimbau, janganlah sampai seperti itu, karena sama halnya pergantian yang lain.

“Penunjukkan ketua sekretariat yang baru kan kita lakukan secara obyektif, yang pentingkan bagaimana program KPA itu bisa berjalan,” katanya sembari menepis anggapan adanya titipan dari pejabat di provinsi atas ditunjuknya Ketua Sekretariat KPA yang baru kelak. (473)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.