Kritik Kenaikan Harga BBM, Muhaimin Sebut Pemerintah Tidak Punya Uang

muhaimin
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar menemui pendukungnya di Desa Sumberkima, Gerokgak, Buleleng, Minggu (11/9/2022).(cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Gelombang aksi penolakan terhadap kenaikan BBM bersubsidi masih terus berlangsung. Tak terkecuali Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar. Ia menyebut pemerintah kehabisan uang untuk menutupi kebutuhan subsidi sebesar Rp 475 triliun. Anggaran sebesar itu  tidak bisa terpenuhi sehingga alokasi subsidi dipilih untuk kepentingan tertentu.

“Pemerintah sudah kehabisan uang untuk memenuhi kebutuhan subsisdi. Dalam setahun pemerintah membutuhkan sebesar Rp 475 triliun. Paling banter pemerintah hanya mampu menyiapkan sebesar Rp 150 triliun,” kata Gus Muhaimin, sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar, saat menemui pendukungnya di Desa Sumberkima, Kecamatan, Gerokgak Buleleng, Minggu (11/9/2022).

Dengan kemampuan sebesar itu menurut Gus Muhaimin, pemerintah memilih sasaran yang memang membutuhkan bantuan. Karena itu, sebaiknya dengan keterbatasan itu, oriritas subsidi sebaiknya diberikan kepada kelompok masyarakat yang betul-betul membutuhkan.

“Ini (keputusan menaikkan BBM) tetap tidak tepat, sebuah keputusan yang tidak enak. Ya karena tidak ada pilihan karena uangnya tidak ada lagi,” ujar Gus Muhaimin.

Sementara itu, selama berada di Desa Sumberkima untuk menemui pendukungnya, sejumlah elemen masyarakat mendoakan Gus Muhaimin agar terpilih sebagai presiden pada tahun 2024. Doa itu disampaikan petani dan nelayan dalam sebuah deklarasi yang diteruskan dengan penanaman pohon mangrove di pesisir desa tersebut.

Gus Muhaimin yang juga menjabat Wakil Ketua DPR RI tiba di Desa Sumberkima pada pukul 15.30 Wita didampingi sejumlah elit PKB lainnya. Yang terlihat Wakil Ketua Umum PKB yang juga Wakil Ketua MPR RI Dr H. azilul Fawaid, Ketua DPP PKB Lukmanul Hakim, Wakil Bendahara DPP PKB Nashim Khan, Ketua DPW PKB Bali H Bambang Sutiyono. Sementara Ketua DPC PKB Buleleng Samsul Arifin bersama Sekretaris PKB Buleleng  H Mulyadi Putra memandu kegiatan Gus Muhaimin selama di Buleleng.

Soal nelayan dan penanaman mangrove Gus Muhaimin mengatakan, penanaman mangrove di kawasan pesisir selain melakukan penghijauan untuk menyelamatkan bumi serta sebagai penghasil oksigen. Menurut Gus Muhaimin nelayan merupakan asset terbesar sebagai salah satu penjaga ketahanan protein nasional.

“Para nelayan telah menitipkan nasib mereka untuk diperjuangkan. Masyarakat pesisir merupakan penghasil protein nasional melalui ikan, karena itu perlu diperhatikan keberadaan mereka terutama soal harga ikan, fasilitas infrastruktur, soal kesejahteraan dan peningkatan kapasitas kemampuan kapal,” tandasnya. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.