Murid SD Dibunuh Dalam Kelas, Tangis Pecah Saat Pemakaman

tangis pecah 66666
Pemakaman almarhum SRB (10) murid SD korban pembunuhan di sekolah, diiringi tangis kepiluan keluarga dan para temannya. (ist)

MEDAN | patrolipost.com – Tangis pecah mengiringi proses pemakaman bocah SD berinisial SRB (10), yang menjadi korban pembunuhan di dalam kelas sekolahnya. SRB dimakamkan di tempat pemakaman muslim tak jauh dari rumahnya, Selasa (9/8/2022).

Sebelum dimakamkan, jenazah bocah kelas VI SD Yayasan Baiti Jannati itu disemayamkan di rumah duka, di Jalan Jambu, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Meninggalnya bocah yang dikenal rajin mengaji itu, menyisakan kepiluan bagi keluarga dan teman-temannya. Tak ada keluarga yang menyangka, bocah periang itu akan berpulang begitu cepat. Apalagi kematiannya akibat pembunuhan yang diduga dilakukan oleh pamannya sendiri.

Ibu korban yang tak bisa pulang dari tempat kerjanya di Malaysia, terlihat hanya bisa menangis saat melihat pemakaman anaknya melalui panggilan video.
“Semoga almarhum ditempatkan di tempat terbaik. Dia ini baik sekali, pintar mengaji dan rajin ke masjid. Kami sangat kehilangan,” kata Kepala Dusun VII, Desa Sei Semayang, Alamsyah.

Kakak korban Nadya (24) berharap agar polisi memberikan keadilan kepada mereka, dengan segera menangkap pelaku pembunuhan terhadap adiknya tersebut.

“Semoga bisa segera ditangkap, agar tak ada korban lagi,” pungkasnya.

SRB tewas dibunuh saat mengikuti pelajaran di sekolahnya, SD Yayasan Baiti Jannati, Jalan Murai, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Selasa (9/8/2022) pagi.

Pelaku pembunuhan itu diduga adalah paman korban bernama Rahmat (32). Dia datang ke sekolah dan masuk ke kelas korban serta langsung menikam korban. Peristiwa penikaman itu terjadi sekitar pukul 7:30 WIB. Sehabis apel, korban bersama anak-anak lainnya masuk kelas dan mulai belajar membaca surat-surat pendek di Alquran.

Tiba-tiba pelaku masuk ke kelas dan langsung menikam perut korban. Korban langsung ambruk sementara pelaku melarikan diri. Sejumlah guru dan pengurus yayasan di sekolah itu sudah berusaha menolong korban, dengan membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun setibanya di rumah sakti, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka tikaman di perut yang mengenai jantungnya. (305/snc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.