Anggaran Foging Pemkab Bangli Sudah Terserap Hampir 50 Persen

foging bangli
Pelaksanaan foging oleh petugas Diskes Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com  – Anggaran yang disediakan Pemerintah Kabupaten Bangli untuk kegiatan foging pada APBD 2022 sebesar Rp 300 juta. Hingga menginjak pertengan bulan Juli 2022 anggaran yang sudah terserap sebesar Rp 130 juta. Di sisi lain data dari Dinas Kesehatan Bangli hingga pertengahan bulan Juli 2022 tercatat sebanyak 60 kasus demam berdarah (DB).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Sudarma mengatakan kegiatan foging dilakukan jika ada temuan kasus demam berdarah. Pada APBD 2022 anggaran untuk kegiatan foging sebesarRp 300 juta. Hingga menginjak petengahan bulan Juli anggaran telah terserap Rp 130 juta.

Bacaan Lainnya

”Kami selektif lakukan foging, jika ada laporan temuan kasus DB di satu kawasan maka petugas akan turun lakukan foging,” ujar I Nyoman Sudarma, Selasa (19/7/2022).

Kata Nyoman Sudarama  peruntukkan anggaran foging meliputi untuk pembelian bahan bakar dan honor bagi 5 orang petugas. ”Melihat tren perkembangan kasus, kami berkeyakinan anggaran yang tersedia mencukupi hingga akhir tahun ini,” jelas Kabid asal Tabanan ini.

Menurut I Nyoman Sudarma, semua kasus sudah dapat penanganan sesuai dengan SOP baik di rumah sakit dan penanganan di rumah seperti abatisasi dan foging. Pencegahan kasus DB bisa dilakukan melalaui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) lewat gerakan 3 M  plus  yakni  menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air mengubur barang bekas, menghindari gigitan nyamuk dan tidur gunakan kelambu serta nyalakan obat nyamuk.

“Kami berharap agar masyarakat tetap jaga kebersihan lingkungan dan jika terpapar DB segera berobat,” jelasnya.

Disinggung untuk jumlah kasus DB, kata Nyoman Sudarama hingga pertengan bulan Juli tercatat  sebanyak 60 kasus DB. Rinciannya Kecamatan Kintamani 17 kasus, Kecamatan Susut 18 kasus, Kecamatan Bangli 13 kasus dan Kecamatan Tembuku 11 kasus serta 1 kasus asal Batubulan Gianyar.

”Semua sudah dapat penanganan sesuai SOP di rumah sakit, tidak ada laporan penderita DB sampai meninggal dunia,” jelas Nyoman Sudarma. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.