BKSDA Bali Evakuasi Semua Satwa dari Hotel Melka Singaraja

SINGARAJA | patrolipost.com – Akhirnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali mengevakuasi sejumlah satwa yang berada di Hotel Melka Lovina Singaraja, Selasa (6/8). BKSDA mengerahkan 4 unit mobil truk untuk mengevakuasi 23 jenis satwa yang sudah puluhan tahun dipelihara oleh pemilik hotel Melka, di antaranya lumba-lumba.

BKSDA memutuskan evakuasi pasca kematian lumba-lumba, Sabtu (3/8) lalu. Penyidik BKSDA Bali Sumarsono mengaku melakukan evakuasi setelah hasil pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter dan para ahli hewan memberikan kesimpulan.

“Semua satwa yang ada dievakuasi. Sementara dari 4 satwa lumba-lumba ada 2 lumba-lumba masih tersisa,” ungkap Sumarsono saat mengevakuasi satwa di Hotel Melka.

Menurut Sumarsono, dua lumba-lumba masih tertinggal mengingat kondisi fisik dan kesehatan lumba-lumba kurang sehat. Hasil pemeriksaan oleh tim dokter, dua lumba-lumba itu perlu diobservasi dan treatment. “Jika tim dokter menyatakan kondisi dua lumba-lumba layak untuk dievakuasi, selanjutnya BKSDA akan melakukan evakuasi,” ujarnya.

Satwa itu, kata Sumarsono, akan direlokasi ke tempat yang baru di daerah Canggu, Kuta Utara, Badung. Hotel Melka sedang membangun tempat tersebut mengingat tempat yang lama masih bermasalah dengan pihak ketiga. Di Canggu juga milik CV Hotel Melka sendiri sedang dibangun fasilitasnya.

Terkait kematian lumba-lumba sebelumnya sedang diperiksa seluruh jaringan tubuhnya. “Lumba-lumba yang mati milik Hotel Melka sedang diperiksa sampel jaringannnya, kita tunggu hasilnya dalam beberapa hari ke depan. Saat ini masih diteliti oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Bali,” ungkapnya.

Disinggung kelayakan tempat di Melka sehingga satwa harus dipindahkan termasuk lumba-lumba, Sumarsono mengatakan secara keseluruhan fasilitas yang ada di Hotel Melka layak dan memenuhi standar.

“Layak. Kualitas air, kedalamannya memenuhi syarat, kipper dan dokter hewan juga ada untuk satwa lumba-lumba. Selain itu kesediaan pakan di freezer juga kemarin kita cek masih bagus dan cukup. Dan itu setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter kami,” jelasnya.

Mengenai adanya lumba-lumba yang dinyatakan buta, menurut Sumarsono, lumba-lumba tersebut memang dalam kondisi buta. Karena awalnya lumba-lumba tersebut memang buta dan sampai saat ini kondisi sehat dan sudah dievakuasi.

“Untuk dua lumba-lumba dan buaya yang dievakuasi dititip di Taman Safari, Gianyar. Sedangkan satwa lainnya seperti burung, monyet, ular dan satwa lainnya kita titipkan di Bali Zoo Park, Gianyar. Sebagian juga ada yang dititip di BKSDA Bali,” tutupnya. 

Jenis-jenis satwa yang dievakuasi yakni:  Burung Bayan (2 ekor), Kakak Tua Jambul Kuning (1 ekor), Kang Kareng (2 ekor), Jalak Bali (2 ekor) Nuri Merah (3 ekor), Lumba-lumba (4 ekor, tersisa masih 2 di Hotel Melka belum dievakuasi), Landak (3 ekor), Lutung (2 ekor), Ular Piton (1 ekor), Buaya (3 ekor). (war)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.