Penuhi Kebutuhan Gizi di Masa Pandemi, Pelayanan Dinkes Bali Nomor 2 Terbaik

d dr suarjaya
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Dinas Kesehatan Provinsi Bali mendorong masyarakat agar selalu memenuhi kebutuhan gizi agar tetap terjaga dari bahaya infeksi virus, terutama di masa pandemi Covid-19. Hingga saat ini, capaian Bali dalam pelayanan gizi sangatlah baik dan menjadi peringkat kedua terbaik setelah Yogyakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan pemenuhan kebutuhan gizi dan nutrisi saat pandemi kini menjadi kunci utama selain vaksinasi, Protokol Kesehatan (Prokes), serta pola hidup bersih dan sehat.

“Sehubungan dengan itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi dan segala sesuatu harus diperhatikan dengan maksimal,” ujar dr Suarjaya, Senin (27/12/2021).

Lebih lanjut dr Suarjaya mengapresiasi dan memuji kerja keras layanan gizi Dinas Kesehatan di 9 kabupaten/kota di Bali yang terus berupaya meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dengan mengedukasi cara memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi pada masa pandemi Covid-19. Apresiasi tersebut diberikan, lantaran capaian pelayanan gizi Provinsi Bali berada diposisi nomor 2 terbaik setelah Yogyakarta.

“Ucapan terima kasih saya sampaikan, karena sampai saat ini capaian Bali sangatlah baik. Terbukti dengan harapan hidup Krama Bali saat ini nomor dua terbaik setelah Yogyakarta. Ini sungguh prestasi yang luar biasa. Karena bagaimanapun prestasi ini harus terus dipertahankan,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya mengajak secara bersama-sama berjuang dan berupaya lebih keras untuk memaksimalkan program pelayanan gizi Dinas Kesehatan. Terutama dari sisi masalah gizi lainnya seperti masalah stunting. Adapun angka stunting di Bali menjadi jumlah paling rendah di tingkat nasional.

“Angkanya adalah 4,3 persen. Kalau sebelum tahun 2013, angka stunting di Bali termasuk sangat tinggi. Dengan kerja keras teman-teman semuanya tahun 2019 angka stunting turun menjadi 14 persen,” tuturnya.

Hal ini membuktikan perjuangan dan kerja keras layanan gizi tidak sia-sia. Tentunya ini menjadi capaian yang luar biasa serta merupakan hasil kreativitas tim layanan yang ada di Posyandu, KB serta semua petugas Dinas Kesehatan di 9 Kabupaten/Kota se-Bali.

“Hal ini harus terus dilaksanakan, sehingga pemenuhan gizi Krama Bali terus meningkat seiring dengan perkembangan kehidupan saat ini,” imbuhnya.

dr Suarjaya berharap semua program peningkatan gizi Krama Bali harus dijalankan secara berkesinambungan. Mengingat seluruh tim sangat kreatif dan inovatif dalam membuat olahan makanan yang bergizi tinggi seperti misalnya, mengolah labu menjadi berbagai  olahan menarik sebagai pengganti makanan pokok. Sehingga labu yang biasanya hanya diolah ala kadarnya bisa menjadi olahan yang sehat dan bernutrisi tinggi. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.