Dahan Beringin Timpa Bale Paselang Pura Jagat Karana Desa Abuan Bangli

dahan beringin
Proses evakuasi dahan pohon beringin yang menimpa bangunan bale paselang di Pura Jagat Karana, Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan  dahan beringin  di Pura Jagat Karana, Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut Bangli tumbang,  Rabu (1/12) sekitar pukul 21.00 Wita. Dahan beringin  yang tumbang menimpa banguan Bale Peselang. Proses evakuasi dilakukan pada Kamis (2/12/2021) pagi hari.

Bendesa Adat Serokadan, I Dewa Gede Oka mengungkapkan pada Rabu kemarin terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Sekitar pukul 21.00 Wita diketahui dahan beringin di Pura Jagat Karana tumbang.

Bacaan Lainnya

“Saat kejadian kondisi masih hujan lebat. Dahan pohon beringin menimpa bangunan bale paselang,” ungkapnya.

Selanjutnya  kejadian tersebut dilaporkan ke BPBD Bangli, dan beberapa petugas turun lakukan evakuasi.

“Sebelum dilakukan evakuasi lebih dahulu dilakukan persembahyangan, memohon izin untuk memangkas dahan pohon beringin yang berusia ratusan tahun tersebut,” ungkap mantan anggota DPRD Bangli ini.

Disebutkan akibat kejadian tersebut kerugian fisik diperkirakan Rp 80 juta. Tadinya bale paseleng akan direnovasi tahun ini, namun rencana tersebut ditunda. “Rencana tahun ini mau direnovasi karena bangunan sudah tergolong tua, tetapi pelaksanaan kami tunda. Namun kemarin justru tertimpa dahan pohon,” ujarnya.

Dewa Oka mengatakan, perbaikan bangunan bale paselang akan diupayakan pada 2022 nanti. Disampaikan pula, akan dilakukan pemangkasan dahan beringin. Hal ini antisipasi dahan tumbang, mengingat intensitas hujan masih tinggi.

Kata Dewa Oka, keberadaan pohon beringin ini jauh sebelum berdirinya Pura Jagat Karana. Areal Pura tadinya lapangan. Kemudian pada tahun 1991, pohon beringin berbunga yang menyerupai bunga cempaka. Bunganya muncul sesuai arah mata angin.

“Bunga seperti cempaka, yang mana hanya 5 buah. Muncul di sebelah timur, selatan, barat, utara dan tengah. Bahkan warna bunga berbeda-beda,” ungkapnya.

Karena diyakni  sebuah keajaiban bunga tersebut diambil dan dijadikan pratima (benda sakral). Masyarakat pun akhirnya mendirikan Pura Jagat Karana tersebut. Pura Jagat Karana yang diempon oleh desa adat ini melaksanakan pujawali setiap Bude Kliwon Sinta. (Pagerwesi).

Di sisi lain, Camat Susut, I Nyoman Sedana memantau langsung proses evakuasi dahan pohon beringin. Disampaikan proses evakuasi dilakukan petugas BPBD dan dibantu masyarakat. Selain itu petugas DLH Bangli sempat turun untuk melakukan pemangkasan. Hanya saja kendaraan skylift tidak dapat menjangkau karena dahan pohon  terlalu tinggi.

”Kami sudah sampaikan ke bapak bupati terkait kondisi yang terjadi,” ungkapnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.