Wujud Pengabdian Masyarakat Pasca Sarjana Unmas Edukasi Masyarakat Olah Sampah

Sumbangan gerobak sampah dan komposter dari Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Maha Saraswati Denpasar.

 

Bacaan Lainnya

DENPASAR | patrolipost.com – Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pasca Sarjana Universitas Maha Saraswati mengadakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat dari tanggal 2 hingga 9 Mei 2021. Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat yang ada di Kelurahan Penatih. Kegiatan ini juga sebagai langkah awal apa yang menjadi kebutuhan riil masyarakat. Sedangkan tema yang diusung dalam kegiatan kali ini yaitu “Kelurahan Penatih yang Bersih dan Tanggap Pandemi”

“Kampus jangan hanya sebagai mercusuar yang hanya enak dilihat tapi tidak memiliki manfaat, tapi bisa memberikan apa yang dibutuhkan masyarakat,” pesan Wakil Rektor I Universitas Maha Saraswati,  Dr. I Wayan Gde Wiryawan, SH., M.H., Minggu (2/5/2021).

Lurah Penatih, Wayan Astawa pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada segenap civitas  yang terus membantu memperhatikan kebersihan dilingkungan Kelurahan Penatih, apalagi berbagai kegiatan lain juga kerap dilakukan.

“Kegiatan ini bagian dari proses pembelajaran, terutama bagaimana pengolahan sampah bagi masyarakat,” imbuhnya.

Bukan hanya pengolahan sampah, tapi juga bagaimana sungai jadi perhatian agar masyarakat tidak buang sampah di sungai, hal ini terjadi karena sempitnya lahan pembuangan sampah.  Apalagi Kelurahan Penatih diapit dua sungai.

“Kerjasama seperti ini mesti  berlanjut melalui program-program lainnya,” katanya penuh harap.

Selain itu Direktur pasca Dr.Eng. I GD Yudha Partama, S.Si., M.Si., juga menyampaikan, kegiatan ini merupakan penerapan dari teori-teori yang didapat selama masa perkuliahan, dengan cara membantu memecahkan persoalan yang dihadapi hingga mendapatkan solusi.

“Ada tiga topik yang menjadi konsen kegiatan kali ini. Pertama, pengelolaan sampah, baik itu sampah rumah tangga, pura ataupun pasar, sedangkan program kedua  lainnya yaitu, pengelolaan kali bersih dan desa tangguh Covid-19,” jelasnya.

Pengolahan sampah yang diawali dari hulu mestinya sudah mulai dilakukan berdasarkan apa yang disampaikan, bukan lagi di hilir. Hal ini bisa dilakukan mulai dari rumah tangga, sehingga sampah ketika sampai di hilir bisa diurai.

“Beberapa penelitian dari kami menyebutkan sampah dari pura seperti bunga dan bekas-bekas canang ternyata bisa diolah kembali menghasilkan dupa,” imbuhnya.

Ia berharap dengan kehadiran mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Maha Saraswati di Kelurahan Penatih mampu mengedukasi dan menyosialisasikan bagaimana menjaga lingkungan dan mulai mengolah sampah dari hulu. Ia juga tidak berharap pemerintah sampai kembali membuka lahan baru.

“Kita juga pada kesempatan ini memberikan sumbangan gerobak dan komposter untuk pengolahan sampah organik,” pungkasnya.

Hadir pada kesempatan ini antara lain, Camat Denpasar Timur,  Wayan Herman.  S.sos. MSi; Ketua LPPM, Dr. Ir. I Made Tamba, M.P; Wakil Rektor III,  I Komang Budiarta, S.Pd., M.Pd., M.Hum; Ketua IAP, AA  Gde Sutrisna WP ST MT. (wie)

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait