Wilayah NTT Dihantam Cuaca Ekstrem, Ini Panduan PLN Menghadapi Banjir

Seorang petugas PLN tengah memperbaiki jaringan listrik. (ist)

KUPANG | patrolipost.com – Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda cuaca ekstrem dalam dua hari terakhir. Angin kencang disertai huan deras menimbulkan kerusakan serta banjir yang menimbulkan korban jiwa.

PLN Unit Induk Wilayah NTT sigap membenahi jaringan listrik yang roboh akibat hujan badai yang terjadi, serta mengeluarkan imbauan agar masyarakat waspada. Bagi daerah yang terendam banjir diharapkan segera melaporkan ke PLN agar aliran listrik dimatikan.

Bacaan Lainnya

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan masyarakat ketika banjir yaitu menghindari bahaya tersengat aliran listrik, dengan mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) di kWh meter.

“Selanjutnya cabut seluruh peralatan listrik yang masih menancap dan naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman,” kata Jatmiko.

Lebih lanjut, jika banjir terjadi sementara listrik belum dipadamkan PLN, masyarakat diminta untuk segera melaporkan pengaduan lewat aplikasi PLN mobile atau melalui nomor telepon 123. Setelah banjir surut, Jatmiko menambahkan, pastikan seluruh alat elektronik dan instalasi listrik dalam keadaan kering.

“Penormalan listrik oleh PLN akan dilakukan apabila instalasi PLN maupun warga sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik,” ujarnya.

“Kami juga mengimbau apabila datang hujan, jangan berteduh di dekat instalasi kelistrikan seperti tiang listrik, gardu listrik, maupun tiang lampu penerangan jalan untuk menghindari bahaya tersengat arus listrik,” tuturnya.

Menurut Jatmiko, masyarakat perlu menggunakan alat pengaman diri seperti sepatu boots yang kedap air apabila melewati genangan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan termasuk arus listrik bocor.

“Arus listrik bocor bisa saja terjadi disebabkan oleh gesekan kabel PLN dengan kabel lain yang dipasang tidak sesuai aturan atau bahkan tidak berizin,” kata dia.

Selain itu, itu masyarakat yang mengambil listrik langsung dari tiang juga sangat berbahaya karena kabelnya tidak standar dan sangat berpotensi menimbulkan arus bocor.

Masyarakat dapat melaporkan ke PLN jika menjumpai listrik dan kabel listrik yang membahayakan.

“Kenali dulu kabel dan tiangnya. Kalo kabel PLN itu terpilin dan biasanya terpasang paling atas. Jika yang dimaksud kabel melingkar-lingkar sudah dipastikan itu bukan kabel PLN karena secara teknis hal itu tidak diperkenankan untuk penyaluran listrik, itu kabel utilitas lain,” papar Jatmiko.

Dihimpun dari informasi resmi PT PLN, berikut rangkuman mengamankan listrik saat musim hujan.

  1. Matikan instalasi listrik di dalam rumah
  2. Cabut peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak
  3. Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi
  4. Bila aliran listrik yang terkena banjir tidak padam, segera hubungi contact center PLN 123 /pengaduan lewat aplikasi pln mobile
  5. Hubungi instansi terkait penanggulangan bahaya banjir.

“Semoga cuaca segera membaik, mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan apabila ada gangguan, PLN akan segera pulihkan. Mohon doa untuk para petugas dan tetap di rumah,” tutup Jatmiko. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.