Warga Celukan Bawang Dilumuri Abu Batubara Dihantui Virus Corona

Sebagian warga Desa Celukan Bawang menggunakan masker untuk lindungi diri dari debu batubara. Bahkan dengan adanya isu virus Corona makin banyak warga menggunakan masker.

SINGARAJA | patrolipost.com – Ternyata heboh virus corona mulai menghantui warga Desa Celukan Bawang, Gerokgak. Pasalnya, keberadaan warga negara China di PLTU Celukan Bawang menjadi sebab keresahan itu. Kendati belum ada kasus virus itu di Indonesia, mereka  mulai mengurangi interaksi dengan pekerja asal China yang banyak bekerja di PLTU Celukan Bawang.

Keresahan itu makin menambah siksaan yang dialami warga akibat dampak batubara yang mereka terima selama ini. Jika sebelumnya warga setempat menggunakan masker untuk melindungi diri dari debu batubara, namun kini persepsi bertambah, menghindari terpapar virus Corona.

Bacaan Lainnya

“Memang ada perasaan khawatir setelah isu virus Corona merebak di China karena pekerja dari negara asal virus itu banyak yang bekerja di sini (Celukan Bawang), kendati sehari-harinya terbiasa menggunakan masker,” kata Saharudin, Kepala Dusun Pungkukan, Desa Celukan Bawang, Selasa (28/1/2020).

Saharudin mengatakan, interaksi warga  dengan TKA asing asal China sudah lama terjalin sejak PLTU Celukan Bawang mulai dibangun tahun 2012 lalu. Bahkan, banyak WN China yang kos di rumah warga selama konstruksi PLTU Celukan Bawang. Namun saat ini sudah tidak lagi karena pihak perusahaan menyiapkan lokasi khusus di areal dalam PLTU. Hanya saja interaksi itu tetap berlangsung, baik di dalam PLTU maupun di luar.

“Sejak ada isu virus, kasak kusuk warga mulai mengurangi interaksi dengan TKA asal China karena takut tertular virus. Paling tidak jaga jarak tapi tetap menggunakan masker,” sambung pria yang akrab disapa Sahar ini.

Rusdi, salah seorang karyawan PLTU Celukan Bawang mengaku berinteraksi dengan pekerja asal China biasa saja. Terlebih pekerja asing itu tetap di Celukan Bawang sebelum isu virus itu merebak.

Namun tetap ada rasa khawatir karena virus itu berasal dari negara mereka. Beberapa hari sebelum Imlek, puluhan pekerja PLTU libur cuti dan pulang ke negara mereka.

“Untungnya sejak isu virus merebak belum ada pekerja PLTU yang kembali dari China setelah cuti Imlek,” kata Rusdi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mengetahui detil pekerja asing asal China di PLTU Celukan Bawang yang pulang cuti Imlek ke negara asalnya. Jika itu benar, ia akan berkordinasi dengan semua pihak agar ada jalan keluar sebelum pekerja itu kembali ke Celukan Bawang.

“Detilnya saya belum tahu. Tapi kalau benar ada tentu kami akan cari solusi,” katanya.

Menurut Dwi Priyanti, jumlah tenaga kerja asing asal China di PLTU Celukan Bawang sebagai teknisi dan opersaional di bawah kendali CHDOC sebanyak 147 orang. Di PT GEB sebanyak 11 orang. Sementara  tenaga kerja lokal  sebanyak 252 orang.

“Diantara 147 pekerja itu ada yang pulang ke China karena libur Imlek dan hingga saat ini belum kembali ke Celukan Bawang,” tandasnya. (625)

Pos terkait