Walikota Jaya Negara Ngayah Nyangging di Upacara Mepandes Massal Desa Adat Sesetan

walikota ngayah
Walikota Denpasar IGN Jaya Negara hadir dan ikut Ngayah sebagai Sangging di upacara mepandes atau metatah massal yang dilaksanakan di Genah Pemelisan Desa Adat Sesetan. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Desa Adat Sesetan menggelar upacara mepandes atau metatah massal yang dilaksanakan di Genah Pemelisan Desa Adat Sesetan, Kamis (28/4/2022). Upacara ini sebagai wujud Sradha Bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta membantu sesama umat. Walikota Denpasar IGN Jaya Negara pada kesempatan tersebut ikut Ngayah sebagai Sangging.

Walikota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan mepandes atau metatah ini merupakan upacara Manusa Yadnya yang memang wajib dilakukan oleh umat Hindu khususnya untuk anaknya yang akan menginjak usia remaja atau dewasa. Dalam agama Hindu ritual ini bertujuan untuk mengendalikan 6 sifat buruk manusia yang juga dikenal dengan istilah Sad Ripu (enam musuh yang terdapat dalam diri manusia).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut dikatakannya, selain merupakan sebuah kewajiban dalam hidup, mepandes/metatah ini merupakan sebuah upacara untuk mentralisisr sifat buruk yang ada pada diri manusia atau Sad Ripu yang meliputi Kama (sifat penuh nafsu indriya), Lobha (sifat loba dan serakah), Krodha (sifat kejam dan pemarah), Mada (sifat mabuk atau kemabukan), Matsarya (sifat dengki dan iri hati), dan Moha merupakan (sifat kebingungan atau susah menentukan sesuatu).

“Mepandes/Metatah massal merupakan wujud bhkati kepada Sang Pencipta. Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 kita harus tetap beryadnya, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia. Begitupun manusia dengan alam lingkungan harus tetap dijaga sebagaimana mestinya tetapi dengan catatan untuk selalu mematuhi Protokol Kesehatan agar kita semua terhindar dari bahaya virus Covid19,” kata Jaya Negara.

Sementara Ketua Panitia, Jro Mangku Budiarta mengungkapkan, upacara ini telah dilaksanakan sejak Senin (25/4/ 2022) lalu yang diawali dengan upacara Warak Keruron yang diikuti sebanyak 38 peserta. Sedangkan pada hari ini, Kamis (28/4/2022) dilaksanakan upacara mepandes atau metatah massal yang diikuti sebanyak 26 orang peserta dari kalangan masyarakat umum.

Jro Mangku Budiarta mengaku kegiatan ini merupakan sebuah program dari Desa Adat Sesetan. Selain metatah masal dalam rangkaian upacara ini juga dilaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan Sekah.

“Disamping untuk membantu masyarakat, dalam kegiatan pelatihan ini juga tujuannya nantinya agar dapat meningkatkan wawasan terkait pembuatan Sekah,” tuturnya.

Pihaknya berharap ke depannya kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, selain untuk meringankan beban masyarakat di masa pandemi juga dapat menjalankan yadnya yang yang wajib dilaksanakan oleh umat Hindu.  (030)

Pos terkait