Vino – Laudya Perankan Buya Hamka dan Siti Raham: Tangkap Karakter Ummi dari Anak dan Cucu

buya hamka 1111xxxxx
Dari kiri, Anjasmara, Fajar Bustomi (sutradara), Vino G Bastian, Laudya Cynthia Bella, Donny Damara, dan Mawar de Jongh saat jumpa pers di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Sempat tertunda empat tahun, film Buya Hamka akhirnya siap tayang. Digarap sutradara Fajar Bustomi, film biopik yang mengangkat kisah tokoh ulama besar asal Sumatera Barat itu mempertemukan dua aktor ternama Vino G. Bastian dengan Laudya Cynthia Bella. Mereka menjadi sepasang suami istri, yakni Buya Hamka dan Siti Raham.

Bella menceritakan upaya yang dilakukannya demi menjiwai karakternya. Selain mengandalkan skrip dan berdialog dengan sutradara, perempuan berdarah Sunda itu mengulik kepribadian Siti Raham dari internet.

”Saya browsing sendiri untuk mencari tahu dan yang sangat membantu lagi itu ketika saya berkumpul dengan anak-anak dan cucu Buya Hamka,” ungkap Bella dalam konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis (23/3).

Dari pertemuan tersebut, dia mengamati cara keluarga Buya Hamka berinteraksi satu sama lain. Serta, cara mereka menceritakan sosok Siti Raham.

”Dari situ, saya bisa menangkap karakter Umi –panggilan Siti Raham– yang penyayang,” papar Bella.

Vino menjelaskan, para pemain diberi waktu selama dua bulan untuk mendalami karakter. Termasuk mempelajari dan melafalkan bahasa Minang. Demi melancarkan pengucapannya, dia sampai rela menyewa jasa pelatih.

”Karena bahasa Minang yang dipakai bukan yang kekinian. Jadi, kami mendatangkan beberapa coach bahasa Minang,” kata Vino.

Kendati demikian, hal tersebut bukan suatu tantangan yang menyulitkan. Menurut Vino, perkembangan karakter Buya Hamka-lah yang menjadi kesulitannya terlibat di proyek ini. Karya rumah produksi Falcon Pictures dan Starvision itu menyajikan perjalanan hidup Buya Hamka dari kecil hingga tua. Dengan total durasi selama 7 jam, film Buya Hamka dibagi menjadi tiga volume. Alhasil, Vino harus lihai merasuk dan melepas karakter Buya Hamka dari satu masa ke masa yang lain.

”Yang paling sulit tuh range periodiknya. Perubahan karakter Hamka muda dari yang berapi-api dan haus ilmu hingga merunduk seperti padi karena banyak ilmunya,” ujarnya.

Proses syuting yang tidak berurutan membuat Vino harus punya strategi khusus agar bisa tetap fokus menjalani perannya.

”Karakternya itu loncat-loncat dan ini butuh penyesuaian. Saya punya metode sendiri, bikin grafik tentang karakter Hamka. Dan, Fajar juga punya pakem sendiri untuk pemainnya,” jelas bapak satu anak tersebut.

Kesulitan lain dialami Vino ketika harus menjalani syuting di luar negeri seperti Mesir. Salah satunya adalah faktor perbedaan cuaca.

”Adegan di padang pasir itu kelihatannya panas, tapi aslinya dingin sekali. Anginnya luar biasa banget,” ungkap Vino. Ide pembuatan film Buya Hamka tercetus pada 2014. Namun, ide itu baru terealisasi untuk diproduksi lima tahun setelahnya. Pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab perilisan film tersebut ditunda. Selain Vino dan Bella, film Buya Hamka dibintangi Reza Rahadian, Teuku Rifnu Wikana, Dessy Ratnasari, Mawar de Jongh, Donny Damara, Anjasmara, Wafda Saifan, Donny Kesuma, dan lainnya.

Film Buya Hamka volume pertama dirilis di momen libur Lebaran pada 20 April mendatang. Sementara, jadwal rilis part selanjutnya kembali diumumkan pada waktu yang akan datang. (305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.