Usung Tema “Tejarasmi”, Denfest Libatkan 161 UMKM Unggulan, 1.049 Seniman dan 622 Musisi

denfest
Suasana jumpa media terkait penyelenggaraan Denfest 2022 di Inna Bali Heritage Denpasar, Senin (19/12/2022). (yani)

DENPASAR | patrolipost.com – Denpasar Festival (Denfest) menjadi salah satu derap langkah memperkuat citra Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya. Denfest 2022 mengusung tema “Tejarasmi” (Cahaya Keindahan) yang merepresentasikan festival sebagai fajar kebangkitan bagi warga Kota Denpasar terutama melalui inovasi dan kreativitas budaya yang lahir dan menggeliat di ruang-ruang publik.

Adapun Denfest ke-15 ini akan melibatkan sebanyak 161 UMKM unggulan, 1.049 Seniman, dan 622 musisi yang tersebar di beberapa titik pergelaran Denfest.

Bacaan Lainnya

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan estetika yang dipendarkan menyinari jalan terang bagi peradaban, terutama sebagai medium mengungkap sucinya pikiran (siwam), kebenaran perilaku (satyam), dan adi warna rasa (sundaram). Spirit Tejarasmi ini akan menawarkan pengalaman menyenangkan di bawah cercah sinar mentari dan rembulan yang selalu imbang menyinari kehidupan.

“Spirit ini juga diterjemahkan dalam niatan untuk mengembangkan 16 subsektor ekonomi kreatif Indonesia sekaligus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam sinergi ekonomi kreatif dan ekonomi pariwisata budaya yang dinamis, berkesinambungan, dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat jumpa media di Inna Bali Heritage Denpasar, Senin (19/12/2022).

Jaya Negara mengatakan konseptualisasi, inovasi, dan konsistensi Denpasar Festival setiap tahunnya membuat ajang perhelatan akhir tahun Kota Denpasar ini kembali lolos kurasi sebagai festival pilihan dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

“Terpilihnya Denpasar Festival dalam KEN menjadi pertanda bahwa kualitas penyelenggaraan Denfest telah teruji memberi dampak positif terhadap ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Sedangkan Denfest kali ini akan berlangsung dengan konsep Ekonomi Oranye pada 21-25 Desember 2022 mendatang. Adapun Denfest akan menjadi tuan rumah bagi beragam pusaka budaya, ritual, festival, dan aktivitas yang menggairahkan pikiran, membangunkan kembali tubuh, serta meremajakan jiwa.

“Denpasar Festival hadir kembali terpusat ke kawasan heritage Jalan Gajah Mada dan Lapangan Puputan Badung. Konseptualisasi Denpasar Festival ke-15 menggunakan strategi street festival. Hal ini tidak lepas dari kawasan Heritage Gajah Mada sebagai ruas jalan yang menyimpan memori sejarah transformasi Kota Denpasar. Sebagai kawasan yang ditetapkan menjadi warisan budaya sejak 2008, Jalan Gajah Mada merupakan akses utama penyangga tempat suci, pusat pemerintahan, pasar, dan ruang hijau. Daya pikat inilah yang membuat keterpilihan Kawasan Heritage Gajah Mada sebagai tempat perhelatan Denpasar Festival,” tuturnya.

Tak hanya itu, Denfest kali ini juga menjadi program padat karya berbasis seni dan budaya yang menempatkan industri kreatif sebagai usada (obat) untuk bangkit dari krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19. Denfest ke-15 ini dikemas dengan beberapa segmen utama. Mulai dari inagurasi pembukaan, pementasan seni dan budaya, pagelaran musik, film, fashion show, creative talkshow dan stand UMKM.

Beragam group band papan atas juga akan tampil menggetarkan panggung utama. Mulai dari Lolot and Band, Nanoe Beroe, Navicula, Joni Agung and Doble T, XXX, Pramusti Bali, Dewa Bujana Nyanyian Dharma dan masih banyak lainnya.

Sebanyak 161 UMKM Unggulan, 1.049 seniman, dan 622 musisi akan terlibat pada Denfest ke-15 yang tersebar di beberapa titik, yakni Kawasan Catur Muka, Wantilan Inna Heritage Bali Hotel, Panggung Gajah Mada, Pelataran Pasar Badung dan Lapangan Puputan Badung. Sedangkan stand kuliner dan UMKM Unggulan dipusatkan di kawasan Jalan Gajah Mada, Pelataran Pasar Badung dan Jalan Veteran.

“Festival pariwisata-kreatif ini menjadi muara bertemunya tradisi dengan modernitas, Bali dengan Nusantara, berorientasi kolaborasi lokal dan global, dan secara menarik; memori masa lampau berpadu-padan dengan denyut nadi kekinian dan masa depan, kita padukan berbagai kreatifitas dalam balutan Tejarasmi sebagai cahaya keindahan,” kata Jaya Negara.

Sementara Kadis Pariwisata Denpasar Dezire Mulyani menambahkan, pelaksanaan Denfest diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui sinergi ekonomi kreatif dan ekonomi pariwisata budaya yang dinamis, berkesinambungan, dan relevan dengan perkembangan zaman. Sehingga mampu  mendorong generasi muda untuk melestarikan kemuliaan tradisi sekaligus mengembangkan wawasan, inovasi, dan kreativitas dalam 16 subsektor ekonomi kreatif Indonesia.

“Mendukung distribusi beragam layanan dan produk seni, budaya, teknologi, dan kewirausahaan Denpasar di pentas nasional dan pasar internasional untuk meningkatkan kondisi kerja dan kualitas hidup UMKM,” ujar Dezire.

Pihaknya menyatakan pelaksanaan Denfest juga dapat menjadi platform kerja sama antara pemerintah, kaum kreatif, akademisi, bisnis, dan publik luas dalam memajukan ekosistem kreatif lokal dan regional yang sehat dan berkesinambungan. Sehingga mampu menciptakan peluang bagi seniman dan pengusaha muda untuk berjejaring dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di tingkat nasional dan internasional.

“Hal tersebut diwujudkan dengan menerapkan nilai Vasudhaiva Kutumbakam (kita semua bersaudara), bahwa Kota Denpasar dibangun dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan,” tandasnya. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.