UPDATE NEWS: Warga Banjar Serokadan Rapid Test 443 Reaktif, Hasil Swab 125 Negatif

Kegiatan dapur umum, di Desa Abuan, Kecamatan Susut.

BANGLI | patrolipost.com – Rapid test (tes cepat) di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli dilaksanakan kembali Jumat (1/5/2020). Hari sebelumnya ada 443 orang yang dinyatakan hasil rapid test reaktif. Kemudian dilanjutkan dengan Swab yang diikuti 125 orang. Berdasarkan hasil swab, 125 orang tersebut dinyatakan negatif Covid-19.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Bangli, I Made Gianyar saat dikonfirmasi terkait pelaksaan rapid test massal di Banjar Serokadan menjelaskan bahwa pada Kamis (30/4/2020) telah dilaksanakan rapid test terhadap warga Banjar Serokadan. Dari total warga yang akan dirapid test 2.640 orang, sudah dirapid test sebanyak 1.210 orang. Dari 1.210 orang itu hasil rapid test 443 orang dinyatakan reaktif (positif).

Menurut Bupati Made Gianyar, dengan hasil tersebut menimbulkan kepanikan di masyarakat. Kemudian ada permintaan untuk dilakukan test ulang. Menyikapi hal tersebut, petugas satgas kabupaten mengambil sampel untuk dirapid test, baik yang sebelumnya hasilnya negatif maupun reaktif (positif).

“Menjawab keresahan masyarakat Serokadan, kita dengan tim di Kabupaten melakukan rapid test dengan mengambil sampel 24 orang. Ke-24 orang ini meliputi 23 orang yang hasil sebelumnya reaktif dan 1 orang non reaktif. Dari rapid test ulang tersebut seluruhnya non reatif,” jelasnya, Jumat (1/5/2020).

Sementara itu disinggung terkait alat rapid test yang tidak akurat, Bupati Made Gianyar mengatakan jika pihaknya tidak berwenang untuk mengatakan alat rusak atau tidak.

“Bukan kewenangan kami menyatakan hal tersebut. Memang untuk pelaksaan rapid test saat ini alatnya sudah diganti,” sambungnya seraya mengatakan bahwa dari provinsi melakukan penarikan alat yang sudah didistribusikan ke beberapa kabupaten seperti Karangasem.

Bupati Made Gianyar menyampaikan jika warga yang hasil rapid test reaktif langsung di- Swab. Bahwa dari 443 orang tersebut langsung di-Swab sebanyak 125 orang dan hasilnya dinyatakan semuanya negatif Covid-19.

“Kemarin (Kamis) di-Swab sebanyak 125 orang karena keterbatasan alat dan tenaga. Maka swab dilanjutkan hari ini. Berdasarkan informasi yang kami terima dari Satgas Provinsi ke-125 orang tersebut hasil swabnya  astungkara negatif. Sedangkan sisanya kami masih menunggu hasil lab dan tentunya diinformasi oleh Satgas Provinsi,” terangnya.

Terkait kasus di Bangli, pemerintah provinsi akan memprioritaskan untuk pelaksaan rapid maupun Swab, sehingga segera dapat dituntaskan. Direncanakan pula bahwa warga yang hasil rapid test reaktif akan dititipkan di lokasi lain. Namun karena jumlahnya besar dan lokasi yang disiapkan tidak memadai maka isolasi dilakukan di rumah masing-masing.

Disampaikan pula, berdasarkan hasil rapat dengan Gubernur Bali dan Satgas, maka untuk karantina meliputi wilayah Desa Abuan yang meliputi Banjar Serokadan, Abuan dan Sala. Melihat kondisi di lapangan maka diputuskan untuk membangun dapur umum. Yang mana dapur umum khusus melayani warga Banjar Serokadan. Warga ini akan diberikan makan sebanyak 3 kali sehari oleh petugas.

Menurut Bupati Made Gianyar, untuk petugas masak didukung oleh anggota TNI, kemudian petugas pembungkus makan dari petugas gabungan dan petugas yang mendistribusikan makan juga berbeda. “Petugas masak langsung dari Kodam IX/Udayana, ada 18 petugas masak yang diterjunkan.

Sedangkan untuk Banjar Abuan dan Sala akan diberikan pasokan logistik atau paket sembako. “Kondisi di Banjar Serokadan sulit untuk diberikan bantuan logistik, sementara dua banjar lain kasusnya lebih sedikit masih memungkinkan untuk diberikan sembako,” jelasnya sembari mengatakan, pasokan logistik untuk 14 hari ke depan.

Terpisah, Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa menambahkan, untuk pelaksanan rapid test pada Kamis sebanyak 1.210 orang dengan hasil 443 orang reaktif. Kemudian pada Jumat dilakukan rapid test terhadap 669 orang dan hasil 4 orang reaktif.

Selain itu pekerja migrant Indonesi (PMI) di wilayah Serokadan juga ada yang melakukan rapid secara mandiri.

“Bila diakumulasi warga yang sudah melakukan rapid test sebanyak 2.129 orang dari jumlah warga 2.640 orang,” jelas Wayan Dirgayusa singkat. (750)

 

Pos terkait