Upacara Kematian di SBD: Kuatnya Tradisi dan Semangat Gotong-royong

arak arakan
arak arakan

WEETEBULA | patrolipost.com – Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan sebuah pulau dengan penduduknya yang sangat melestarikan tradisi warisan nenek moyang. Segala bentuk ritual adat dijalankan dengan proses-proses yang unik dan khas.

Hal mencolok terlihat pada upacara kematian di kampung Wano Baru, Desa Kalaki Kambe,  Kecamatan Wewewa Barat, Sumba Barat Daya (SBD). Pantauan patrolipost.com, Selasa (3/5/2022) acara penguburan seorang ibu, (alm) Paila Ronga dilaksanakan dengan tamu-tamu yang memadati halaman rumah duka.

Bacaan Lainnya

Setiap rombongan tamu undangan membawa babi besar seharga puluhan juta. Ada lagi yang membawa kerbau mulai dari ukuran kecil sampai kerbau besar bertanduk panjang.

“Begitu tradisi kita di sini. Hari ini saya bawa babi besar, karena tahun lalu waktu nenek saya meninggal, keluarga ini juga membawa babi,” ungkap Martinus, seorang warga Puu Kapaka yang turut hadir pada kesempatan tersebut.

Beberapa kelompok warga membawa kerbau yang disertai arak-arakan tarian adat Sumba. Para pria dengan lincah memainkan parang yang menjadi atribut dalam tarian mereka.

Seorang warga lainnya yang hadir pada kesempatan tersebut menjelaskan, tari-tarian saat masuk halaman rumah duka diartikan sebagai bentuk hiburan bagi keluarga yang sedang bersedih karena kehilangan sosok yang mereka cintai.

“Bagi orang baru, ini terlihat tidak masuk akal karena orang menari dengan riang dalam suasana sedih. Tari-tarian ditunjukan untuk menghibur keluarga yang sedang berduka,” ungkapnya.

Dalam tradisi masyarakat Sumba Barat Daya (SBD) puncak acara kematian adalah saat prosesi penguburan. Setelah seseorang meninggal, butuh waktu beberapa hari bagi keluarga untuk menguburnya. Persiapan cukup rumit, mulai dari membangun sebuah bangunan dari semen untuk kuburan, proses adat yang harus dilaksanakan secara detail sampai saat penguburan yang dilaksanakan dengan menghadirkan warga kampung-kampung di sekitar yang diundang.

Pantauan patrolipost.com di lokasi, jumlah babi besar yang disembelih ada 9 (sembilan) ekor dan  kerbau sejumlah 4 (empat) ekor. Daging dari hewan-hewan yang disembelih tersebut kemudian dibagikan kepada keluarga undangan yang hadir pada kesempatan tersebut. Setelah prosesi sembelih hewan (babi dan kerbau) maka acara pemakaman pun dilangsungkan dengan memasukkan jasad ke dalam kubur yang sudah selesai dibangun. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.