Tuntaskan Sampah, DLHP Klungkung Siapkan Mesin, Tambah Jam Kerja di TOSS Center

toss 111111
Proses pengelolaan sampah di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Klungkung terus berupaya untuk menangani persoalan sampah pasca ditutupnya TPA Sente di Desa Pikat, Kecamatan Dawan. Apalagi usai perayaan malam tahun baru, volume sampah khususnya di wilayah perkotaan meningkat.

Kepala DLHP Kabupaten Klungkung, I Nyoman Sidang, Rabu (3/1/2024) menyampaikan, untuk penanganan sampah kegiatan tahun baru pihaknya berkoordinasi dengan masing-masing penyelenggara kegiatan. Salah satunya acara kuliner dan hiburan yang digelar di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe. Selama kegiatan berlangsung, pihak penyelenggara diharapkan dapat mengelola sampahnya secara mandiri.

“Untuk sampah tahun baru di lapangan (Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe) sudah dikelola oleh pihak penyelenggara. Saya kurang tahu ke mana dibawa, yang jelas berdasarkan hasil koordinasi mereka (penyelenggara) sudah siap bantu kita,” ungkapnya.

Sedangkan untuk sampah rumah tangga di wilayah perkotaan, Nyoman Sidang mengatakan seluruhnya masih dibawa ke TOSS Center. Tahun ini DLHP juga berencana untuk pengadaan sejumlah mesin untuk mengoptimalkan pengolahan sampah. Dengan anggaran sekitar Rp2,5 miliar, DLHP akan menambah satu alat berat berupa excavator untuk di TPA Sente dan satu alat pemilah sampah untuk di TOSS Center. Di samping itu, untuk mengimbangi tambahan mesin tersebut, Nyoman Sidang juga akan menambah jam kerja para pegawai di TOSS Center. Jika hari-hari biasa mereka hanya bekerja satu shif selama 5 jam, maka selanjutkan akan ditambah menjadi dua shif.

“Penanganan sampah di kota tetap kita upayakan dengan optimalkan TOSS. Tambah mesin dan peralatan serta jam kerja di TOSS. Kalau sudah datang alatnya, kita tambah jam kerja. Kita maksimalkan tenaga dan mesin,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, saat ini DLHP Klungkung kewalahan mengelola sampah perkotaan. Mengingat, setiap hari ada 18 truk ditambah 7 mobil pickup sampah perkotaan yang harus ditangani. Dengan volume mencapai 32 ton. Sedangkan, TOSS Center hanya sanggup mengelola 11,5 ton sampah perharinya. Sehingga masih ada banyak sisa sampah yang tidak bisa dikelola di TOSS Center. Atas kondisi inilah, Nyoman Sidang sangat berharap pembuangan sampah ke TPA Sente dizinkan lagi. Sayangnya, harapan tersebut mendapat penolakkan dari warga Desa Pikat saat digelar pertemuan di Kantor Perbekel Pikat pada Kamis (28/12) lalu. Saat itu warga yang mendatangi kantor desa secara tegas menolak dibukanya lagi TPA Sente dengan alasan apapun. (855)

Pos terkait