Toleransi antar-Umat Beragama Diimplemetasikan Lewat Penjor Ketupat 

penjot ketupat1
Penjor dihiasi seribuan ketupat yang terpasang di seputaran Alun-alun Kota Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Memeriahkan HUT ke-818 Kabupaten Bangli berbagai lomba digelar, salah satu lomba penjor.  Lomba diikuti ratusan perserta dari  yowana atau STT di desa adat. Salah satu peserta Yowana Mekar Sari Desa Adat Kayubihi, Kecamatan Bangli menampilkan penjor dengan mengambil tema toleranisi budaya. Hiasan dari penjor dengan tinggi hampir 14 meter tersebut berupa ulatan ketupat yang jumlah mencapai 1.500  ketupat.

Menurut koordinator Yowana Mekar Sari, I Ketut Prapta Adi Wiguna dalam lomba kali ini pihaknya mengangkat tema toleransi budaya. Makna yang terkandung dalam tema yakni  selain memeriahkan HUT Bangli juga  sebagai  bentuk  ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri.

Bacaan Lainnya

“ Hari Raya Idul Fitri identik dengan membuat ketupat, maka dibuatlah penjor dengan hiasan ketupat,” ungkapnya, Kamis (5/5/2022).

Kata Ketut Prapta, kulit ketupat berbahan  janur yang masih muda. Ketupat kemudian diikat menjadi satu kelan (6 buah ketupat). Penjor dengan tinggi 14 meter ini menghabiskan 250 kelan ketupat atau 1.500 buah ketupat.

Membuat ribuan  ketupat dilakukan sejak 30 April lalu. Pembuatan dibagi per anggota Yowana di tempek Desa Adat Kayubihi. Sedangkan proses pemasang ketupat dilakukan sejak 2 Mei. Pihaknya membuat penjor dengan bahan-bahan yang memang tersedia di wilayahnya.

“Bahan-bahan kami peroleh di tegalan milik desa adat. Selain ramah lingkungan, biaya pembuatan penjor lebih ringan,” jelasnya.

Sedangkan proses pembuatan dilakukan saat malam hari, mengingat Yowana memiliki kegiatan di siang hari. Selama pengerjaan tergolong lancar namun diperlukan lokasi yang teduh agar janur tidak cepat layu.

“Kami kerjakan di gudang, jadi tidak terpapar panas secara langsung. Untuk janur kami semprotkan minuman soda agar bisa lebih tahan lama,” kata Ketut Adi.

Disampaikan pula di wilayah Desa Adat Kayubihi setiap hari Raya Galung dan Kuning membuat penjor dengan bahan alami. Tidak ada menggunakan bahan yang mengandung bahan kimia.

Di sisi lain, dengan diadakan lomba ini para Yowana bisa ikut berpartisipasi dan memeriahkan HUT Bangli. Diharapkan ke depan akan berlanjut kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak muda.

“Kegiatan ini tentu bagus, tapi harapan kami ketika ada lomba agar penyampaian lebih awal,” harapnya.

Terpisah, Ketua Seksi Dokumentasi dan Publikasi, I Wayan Dirgayusa mengatakan kegiatan serangkaian HUT Bangli adalah lomba penjor. Lomba ini diikuti para pemuda, dengan harapan mampu membangkitkan kreativitas.

Penjor sudah mulai di pasang sejak Rabu (4/5) dan penilaian akan berlangsung pada Jumat (6/5/2022). “Penjor dipasang di seputaran alun-alaun dan Jalan Brigjen Ngurah Rai,” jelas Kadis Disdikpora ini. (750)

Pos terkait