Tim Juri Ogoh-ogoh Kabupaten Bangli Mulai Lakukan Penilaian ke Kecamatan

tim juri1
Tim juri melakukan penilaian ogoh-ogoh di Banjar Sama Griya, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Tim juri mulai lakukan penilian lomba ogoh-ogoh. Setidaknya sebanyak 12 ogoh-ogoh karya Sekaa Teruna (ST) di Kecamatan Tembuku yang dinilai, Jumat (18/3/2022). Penilaian akan menyasar seluruh ogoh-ogoh yang dilombakan setiap kecamatan.

Dalam penilaian tim juri beranggotakan seniman dan aparatur dari kecamatan dan MDA Kecamatan. Salah satu juri, I Ketut Ordi mengatakan untuk lomba Ogoh-ogoh ada beberapa kriteria penilaian seperti keunikan tema, teknik kontruksi, komposisi, karakter/ekspresi, proporsi/anatomi, aksesoris, teknik penyelesaian harmoni warna serta kreativitas. “Teknik kontruksi diutamakan anyaman/ulatan,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Pelaksanaan penilaian di Kecamatan Tembuku berlangsung selama satu hari. Di Kecamatan Tembuku ada 12 peserta yang meliputi Desa Adat Tambahan, Jehem, Sama Griya, Tegalasah Kelod, Tembuku Kelod, Umbalan, Metra, Karang Suwung Kaja, Karang Suwung Kelod, Tampuangan, Bangbang dan Bangkiangsidem.

“Penilaian kami awali dari Desa Adat Tambahan, Desa Jehem,” sebutnya. Dari peserta tersebut akan dicari tiga terbaik,” ungkapnya.

Sementara Seka Teruna (ST) Surya Candra Banjar Sama Griya, Ida Bagus Nyoman Sastika Wiguna menjelaskan tema Ogoh-ogoh yang diangkat yakni Banaspati Raja. Ogoh-ogoh yang diikuti lomba ini sejatinya karya tahun sebelumnya. Karena tidak diarak kala itu, ogoh-ogoh disimpan.

“Karena saat itu tidak boleh arak ogoh-ogoh, maka kami simpan dan kami bungkus. Pada saat Nyepi kemarin baru kami arak. Mengingat akan diikutkan lomba jadi ogoh-ogoh tidak dipralina atau dibakar,” ujarnya.

Di sisi lain, Kabid Kesenian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli, Ni Wayan Budiari mengatakan untuk lomba ogoh-ogoh yang diselenggarakan pemerintah provinsi ini diawali dengan penilaian di tingkat kecamatan, kemudian dilanjutkan ke tingkat kabupaten.

Di Kecamatan Bangli hanya ada 3 peserta, kecamatan Susut ada 11 peserta, Kecamatan Kintamani 2 peserta dan Kecamatan Tembuku ada 12 peserta.

“Untuk  awal penilaian menyasar ogoh-ogoh di Kecamatan Tembuku , menyusul di Kecamatan Susut. Dijadwalkan penilaian berlangsung mulai 20-22 Maret.

Ni Wayan Budiari didampingi Kasi Bidang Kesenian Disparbud Bangli, Komang Sandiasa mengatakan sesuai petunjuk teknis dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, peserta lomba jumlah tiga atau dibawah tiga maka sudah masuk nominasi di kecamatan. Di kecamatan dicari tiga terbaik dan langsung ikut penilaian kabupaten.

Untuk di Kecamatan Kintamani peserta ada di desa adat Belancan dan Desa Adat Kintamani. Sedangkan di Kecamatan Bangli meliputi desa adat Kawan, Cempaga dan Bunutin.

Disinggung terkait minimnya perserta di Kecamatan Bangli dan Kintamani, Komang Sandiasa memperkirakan, ogoh-ogoh kebanyakan sudah dipralina atau dibakar. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.