Tekan Angka Kecelakaan Kerja, Cok Ace Minta Budaya K3 Diterapkan Penuh

Wakil Gubernur Bali Prof Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyerahkan santunan kecelakaan kerja saat Webinar penguatan SDM, Rabu (3/3/2021). (Ist)

MANGUPURA | patrolipost.com – Untuk menekan angka kecelakaan kerja yang saat ini relatif masih tinggi, Wakil Gubernur Bali Prof Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengingatkan pentingnya kesadaran untuk menerapkan budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau yang lebih dikenal dengan K3.

Penekanan itu disampaikan Wagub Cok Ace saat membuka Webinar ‘Penguatan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berbudaya K3 pada Semua Sektor Usaha’ yang dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan, di Ball Room Hotel Padma Legian Kuta, Rabu (3/3/2021). Selain dilaksanakan secara offline yang dihadiri undangan terbatas, kegiatan ini juga diikuti oleh peserta secara online.

Bacaan Lainnya

Wagub Cok Ace mengatakan, jumlah kecelakaan kerja di Indonesia saat ini masih tinggi. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, di tahun 2019 tercatat 114.235 kasus kecelakaan kerja.

Sedangkan tahun 2020, periode Januari hingga Oktober, BPJS mencatat 177.161 kasus kecelakaan kerja, 53 kasus penyakit akibat kerja, 11 diantaranya adalah kasus Covid-19. Angka itu dihimpun pihak BPJS Ketenagakerjaan berdasarkan klaim yang diajukan atas kecelakaan kerja yang dialami para pekerja.

Menurut Cok Ace, besar kemungkinan data sesungguhnya lebih tinggi mengingat tak seluruh pekerja menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Hal ini perlu kita sikapi karena akan mempengaruhi indeks pembangunan manusia dan indeks pembangunan ketenagakerjaan,” ujarnya.

Untuk itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan baik pengusaha, serikat pekerja dan masyarakat luas terus meningkatkan pengawasan dan kesadaran akan pentingnya budaya K3 dalam dunia kerja.

Guru Besar ISI Denpasar ini juga menyinggung situasi sulit yang kini dihadapi dunia usaha yang berdampak langsung kepada para pekerja akibat dari pandemi Covid-19. Dia menambahkan, pemerintah pusat dan daerah terus berupaya melakukan langkah untuk pemulihan ekonomi yang dilaksanakan sejalan dengan penanganan Covid-19.

Untuk Daerah Bali yang sangat tergantung pada sektor pariwisata, pemerintah telah menempuh kebijakan seperti pembukaan pintu untuk wisatawan domestik pada Juli 2020 lalu. Cok Ace menyebut, kebijakan itu cukup mampu menggeliatkan ekonomi Bali hingga pengujung tahun lalu.

Namun perkembangan Covid-19 yang mengkhawatirkan memaksa pemerintah kembali melakukan pembatasan. Kendati demikian, ia meyakinkan bahwa pemerintah sejatinya tak tinggal diam dan terus mengupayakan kebijakan untuk pemulihan ekonomi Bali.

Salah satu program yang saat ini tengah serius dibahas adalah Free Covid Corridor (FCC). Melalui program ini, Bali akan dibuka untuk wisatawan manca negara yang telah divaksin. Sebaliknya, pelaku pariwisata yang menerima dan melayani juga sudah divaksin.

Selain program FCC, Wagub Cok Ace yang juga menjabat sebagai Ketua BPD PHRI Bali ini juga mengupayakan pinjaman lunak bagi pelaku pariwisata. (pp03)

Pos terkait