Sukseskan G20 Sany Excavator Hadiri Indonesia Nickel Summit 2022 di Nusa Dua

2022 07 22 22 48 56 031
2022 07 22 22 48 56 031

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, H. Eddy Soeparno, S., MH., bersama Chief Marketing Officer PT. Sany Perkasa, Hery Yudianto, di Indonesia Nickel Summit 2022, Nusa Dua, Bali. (ist)

 

Bacaan Lainnya

 

BADUNG | patrolipost.com – Saat ini nikel menjadi komponen dominan dalam baterai listrik, yang semakin penting dengan munculnya beragam perangkat digital hingga mobil listrik yang memerlukan piranti penyimpanan energi. Selain itu, baterai listrik juga menjadi elemen krusial untuk mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan.

Hal ini nampak dari penjabaran penyelenggaraan Indonesia Nickel Summit 2022, yang mengangkat tema “Nickel for Better Future”. Kegiatan ini menghadirkan berbagai stakeholder, mulai dari kalangan pemerintahan, praktisi, pelaku usaha, investor, hingga akademisi. Kegiatan ini juga diselenggarakan untuk menyambut serta menyukseskan tuan rumah event G20, yaitu forum internasional yang fokus pada koordinasi kebijakan ekonomi dan pembangunan dengan tema ‘Recover Together, Recover Stronger’.

“Pemerintah Indonesia telah lama menginginkan nilai tambah domestik yang tinggi melalui hilirisasi produk pertambangan nikel,” sebut Wakil ketua komisi VII DPR, H. Eddy Soeparno, S., MH., Kamis (21/7/2022) di Nusa Dua, Badung.

Sedangkan dari tempat yang sama selaku salah satu supporting kegiatan, Chief Marketing Officer PT. Sany Perkasa, Hery Yudianto, menjelaskan bagaimana brand Sany Excavator tumbuh pesat di Indonesia dan menempati posisi teratas. Posisi bergengsi tersebut dicapai dalam hal penjualan excavator di Indonesia. Selain kelebihan tersebut, perusahaan juga menjaga kedekatan dengan para konsumen dalam hal pelayanan purna jual yang cepat. Komitmen itu dituangkan secara tertulis dengan para kustomer Sany Excavator, sambungnya.

“Saat ini PT Sany Perkasa telah memiliki pabrik di Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat,” ungkap Hery Yudianto.

Seperti diketahui, sebagai produsen dan pemilik cadangan bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam perdagangan nikel. Indonesia memproduksi sekitar 30% dari total nikel dunia. Untuk memanfaatkan keuntungan ini, Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mendorong hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, mulai dari menggenjot pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian, hingga menerapkan kebijakan larangan ekspor nikel mentah.

Dari aspek teknis, hilirisasi nikel memerlukan dukungan teknologi yang memadai. Setidaknya ada dua jenis teknologi arus utama yang berkembang di Indonesia, yaitu rotary kiln electric furnace (RKEF) dan high pressure acid leaching (HPAL). Adapun teknologi lainnya yang kini sedang dikembangkan yaitu step temperature acid leaching (STAL).

Sejak larangan ekpor digulirkan pada tahun 2020 lalu, Pemerintah menilai telah terjadi peningkatan investasi di industri logam dasar berbasis nikel. Namun demikian, penerapan larangan ekspor masih menemui sejumlah tantangan dalam pelaksanaannya, terutama soal tata niaga domestik.

Investasi yang memprioritaskan aspek-aspek environment, social, and governance (ESG) kini tengah menjadi tren. Bahkan, animonya terus meningkat di pasar modal, baik di dalam negeri maupun secara global. Tingkat ESG di Indonesia masih menjadi catatan, sehingga perlu dilakukan upaya- upaya khusus untuk memperbaikinya. (wie)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.