Sudah Bantu Polisi Ungkap Kasus Narkoba, Bule Rusia Mengaku Malah Dikriminalisasi Pemberitaan Media

bule rusia
Bule Rusia Katukhov Arthem. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Seorang warga negara Rusia di Bali, Kotukhov Arthem mengaku dirugikan oleh pihak Polda Bali karena namanya disebut sebagai orang yang bekerja dengan ormas di Bali untuk melakukan berbagai aksi premanisme. Padahal dia mengaku sudah banyak membantu polisi mengungkap kasus narkoba di Bali.

Dalam pemberitaan media, Kamis (4/5/2023) menurutnya, Polda Bali menyebutkan bahwa ada Ormas yang dibuat oleh Kotukhov Arthem dan mempekerjakan WNA untuk tujuan aksi premanisme di Bali. Bahkan, Polda Bali pun telah bersurat kepada Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali tanggal 14 April 2023 mengenai hal tersebut.

Bacaan Lainnya

Artem mengatakan, saya siap diperiksa polisi dan harus dilakukan sesuai dengan SOP Kepolisian. Karena Indonesia ini adalah negara hukum, jadi jika dirinya salah silakan tangkap dan periksa.

“Tapi jangan buat berita di media, tetapi tidak dipanggil dan tidak diperiksa saya. Kasian keluarga saya dan istri saya sangat terganggu dengan pemberitaan di media,” katanya melalui realase yang diterima pada Minggu (7/5) malam.

Ia mengaku mengetahui hal tersebut setelah membaca di internet, bahwa dirinya buat Ormas untuk buat kejahatan di Bali.

“Saya mau tanya, saya punya ormas apa, nama ormasnya apa. Mereka bilang saya jahat, saya ada SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) dari Indonesia karena gak pernah buat kriminal. Kalau saya ada salah atau saya buat jahat, kenapa saya tidak dipanggil untuk diperiksa,” ujar Arthem.

Arthem mengaku selama ini dia bekerja di Walet Reaksi Cepat Lembaga Anti Narkotika (WRC-LAN) Bali membantu BNN dan Kepolisian mengungkap kasus narkoba di Bali. Ia mengaku selama ini dia cukup aktif mengungkap peredaran narkoba di Bali sehingga ada oknum-oknum tertentu yang ingin menjebaknya. Dia merasa menyesal telah membantu pemerintah. Dia menyebut itu sebagai kesalahannya.

“Saya pikir, saya salah cuma satu, saya terlalu banyak bantu pemerintah. Saya terlalu banyak bantu polisi dan sekarang saya dianggap jelek. Kenapa saya dianggap jelek karena kalau saya bantu polisi tangkap narkoba, orang-orang narkoba itu tidak suka sama saya,” pungkasnya. (007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.