Studi Banding ke SMAN 5, UNESCO Bakal Adaptasikan Pola Pendidikan di Timor Leste

unesco
Organisasi Pendidikan, Keilmuwan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO melakukan kunjungan ke  SMAN 5 Denpasar. (maha)

DENPASAR | patrolipost.com  – Organisasi Pendidikan, Keilmuwan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah di Bali. Kunjungan pertama dilakukan ke SMA Negeri 5 Denpasar oleh Tim UNESCO dari negara Timor Leste. Rombongan disambut oleh senam Gemu Fa Mi Re yang diperagakan siswa dan guru.

Rombongan UNESCO yang terdiri dari Dinas Pendidikan Timor Leste serta kepala sekolah melihat kegiatan ekstra kurikuler siswa berupa tarian, karawitan maupun Prakarya dan kewirausahaan (PKWU).

Bacaan Lainnya

Kepala SMA Negeri 5 Denpasar Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati menjelaskan, pihaknya melakukan penyambutan secara organik atau menampilkan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh siswa maupun guru di sekolah.

“Apa yang kami tampilkan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan hari itu. Seperti tari-tarian dan tetabuhan tadi, memang siswa sedang ada kegiatan ekstra,” jelas Cok Widiawati, Rabu (11/5/2022).

Di saat yang sama, kegiatan ekstra PKWU juga tengah melakukan kegiatan membuat kuliner internasional. Dengan demikian, kata Cok Widiawati, kegiatan di sekolah selaras dengan kunjungan dari UNESCO.

Direktor Ascao Social Escolar Timor Leste Joaqium Martin mengatakan, tujuan ke SMAN 5 ini untuk studi banding. Pihaknya ingin mempelajari secara langsung sistem pembelajaran di sekolah ini.

“Hasil dari studi banding ini akan kami aplikasikan di Timor Leste. Baik itu di tingkat SMP maupun SMA,” katanya.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa ke depannya tidak menutup kemungkinan bakal melakukan pertukaran pelajar. Namun, untuk sementara timnya ingin melihat lebih jauh pola pembelajaran di sekolah-sekolah yang ada di Bali.

Dalam pandangannya, Joaqium Martin merasa terkesan dengan sambutan yang diberikan berupa senam kebugaran. Ia memberikan apresiasi dengan mengikuti senam Gemu Fa Mi Re.

“Kreatifitasnya bagus sekali dengan keterampilan yang ditunjukkan siswa, itu bagus sekali, khususnya terkait daur ulang sampah mengingat lingkungan bersih itu sangat penting,” ujar Joaqium.

Pihaknya berharap, kunjungan kali pertama ini akan berlanjut dengan kerjasama yang lebih baik dalam memajukan dunia pendidikan di negara eks provinsi termuda Indonesia itu.

Studi banding Timor Leste yang difasilitasi oleh UNESCO di Bali berlangsung selama 4 hari mulai Rabu, 11 Mei hingga 14 Mei 2022. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.