Soal Bandara Bali Utara, Wayan Koster: Selesaikan Dulu Jalan Tolnya

wayan koster
Gubernur Bali Wayan Koster. (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Kendati dipastikan telah dicoret dari Proyek Strategis Nasional (PSN), Gubernur Bali Wayan Koster memastikan rencana pembangunan bandar udara (Bandara) Bali Utara tidak akan dibatalkan. Rencana bandara akan jalan terus seiring dengan peningkatan kapasitas infrastruktur penunjangnya. Gubernur Koster menyebut terlebih dahulu akan menyelesaikan ruas tol Denpasar-Gilimanuk dan akan terhubung ke Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak tempat rencana bandara akan dibangun.

“Membangun bandara yang pertama soal aksesnya dulu. Kalau aksesnya belum dibuat dan bandara dibangun, siapa yang bakal memakai. Saya akan selesaikan dulu tolnya baru bandaranya,” ujar Koster saat melakukan kunjungan kerja ke Bueleleng, Rabu (3/8/2022).

Bacaan Lainnya

Koster memastikan pembangunan Bandara Bali Utara merupakan proyek yang harus  terwujud namun dengan konsep terintergrasi dengan akses. Dia mencontohkan Bandara Kertajati, Jawa Barat menjadi terbengkalai akibat tidak memiliki akses yang memadai.

“Bandara Kertajati, Jawa Barat contohnya, bandaranya ada namun aksesnya sangat sulit, tidak memadai dan jauh, ditempuh hingga 4 jam. Akhirnya masyarakat enggan menggunakan sehingga bandara yang investasinya bernilai triliunan beralih fungsi menjadi tempat konser, tidak bisa dipakai,” sambungnya.

Sedangkan soal pencoretan dari daftar PSN, Koster menyebut tidak menjadi masalah. Pasalnya, itu merupakan proses kebijakan yang bisa saja menyesuaikan dengan kebutuhan.

“Soal pencoretan (dari PSN) tidak ada masalah, kapan di on dan di off itu akan selalu ada. Saya ahlinya bikin kebijakan,” tandas Koster.

Sebelumnya, publik sempat dibuat kaget dengan kebijakan pemerintah mencoret rencana pembanguan Bandara Bali Utara dari daftar PSN. Pencoretan itu menambah panjang polemik soal bandara Bali Utara yang sempat tarik ulur dan dianggap hanya dagangan politik belaka. Tidak saja soal lokasinya di Desa Kubutambahan dianggap bermasalah, rencana lokasi di Desa Sumberklampok juga dianggap kurang tepat karena berpotensi membuldozer Kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.