SMAN 2 Langke Rembong Produksi Bubuk Jahe, Bupati Hery Harapkan Sekolah Lain Juga Berinovasi

bupati hary nabit
Bupati Manggarai, Hery Nabit. (ist)

RUTENG | patrolipost.com – Kreatifitas dan inovasi dengan memanfaatkan produk lokal digiatkan SMAN 2 Langke Rembong, Ruteng, Manggarai, NTT. Inovasi tersebut berupa produk bubuk jahe instan. Produk bubuk jahe instan menjadi perhatian Bupati Manggarai, Hery Nabit pada pembukaan Bimtek Literasi dan Peluncuran Produk Bubuk Jahe Instan di Ruteng, Manggarai, Selasa (14/12/2021).

Bupati Hery Nabit menjelaskan,  inovasi yang dilakukan di SMAN 2 Langke Rembong adalah perwujudan impian Pemkab Manggarai. Dikatakan Bupati Hery, pengolahan jahe harus menghasilkan produk akhir sehingga nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan secara gelondongan

Bacaan Lainnya

“Bubuk instan jahe ini adalah produk akhir. Kami apresiasi dan bangga atas kreasi dan inovasi dari sekolah ini dalam berkontribusi untuk masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati Hery menambahkan Manggarai merupakan salah satu daerah penghasil jahe untuk daratan Flores. Dalam beberapa tahun ini jahe Manggarai sudah dibawa keluar daerah, tetapi masih dalam bentuk produk mentah.

Dilanjutkan Bupati Hery, sebagai daerah penghasil jahe, pemerintah amat bercita-cita agar produk jahe atau apapun untuk diolah dahulu sebelum dipasarkan. Produk akhir atau sudah jadi bernilai ekonomi lebih baik dan siapa pun bisa langsung memanfaatkannya.

“Apa yang dilakukan sekolah ini merupakan langkah maju, dan menjadi contoh bagi masyarakat dalam mengelola hasil pertanian,” katanya.

Menurutnya, inovasi seperti ini bukan hanya pada hasil pertanian, tapi juga pada bidang ekonomi lain.

“Silakan melakukan eksperimen dalam menghasilkan sesuatu yang baru yang berguna untuk publik. Apa yang dilakukan ini buah dari kreasi dan inovasi,” katanya.

Bupati Hery Nabit mengatakan, produk bubuk jahe dari SMAN 2 Langke Rembong menjadi contoh bagi sekolah lain untuk ikut berinovasi.

Dia berharap sekolah lain, baik yang ada dalam kewenangan Provinsi, maupun Kabupaten, termasuk SD dan SMP, supaya menghasilkan produk atau menemukan  inovasi baru yang nantinya  menjadi bekal bagi anak-anak didik dalam kehidupan bermasyarakat kelak.

Sementara itu guru pendamping siswa, Dwi Anis Setyowati mengatakan, proses produksi sudah berjalan selama satu bulan. SMAN 2 Langke Rembong membeli bahan baku jahe dari pedagang, kemudian dilakukan proses pengelolaan menjadi bubuk jahe yang dikemas dalam ukuran 100 gram.

“Tidak ada kendala soal bahan baku.  Banyak dijual, apalagi bila langsung petaninya. Kami akan terus hasilkan produk bubuk jahe instan ini ke depannya,” tandasnya. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.