Semua Siswa di Klungkung Belum Bisa Belajar Sistem Tatap Muka

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Klungkung, Drs Dewa Gde Darmawan. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com –  Semua anak sekolah di Kabupaten Klungkung dipastikan belum bisa melaksanakan belajar sistem tatap muka langsung. Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Klungkung, Drs Dewa Gde Darmawan ketika dihubungi, Jumat (25/9) bertepatan dengan Hari Penampahan Kuningan.

Hal ini karena masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan adanya klaster penambahan penderita suspect yang saat ini semakin masif.

Walau sebelumnya Pemda Klungkung sempat mewacanakan kembali melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka akan dimulai dari Kecamatan Nusa Penida. Hanya saja, setelah dilakukan kajian Tim Gugus Tugas Percepatan Covid-19, hal tersebut sementara ini urung dilaksanakan. Mengingat masih masifnya penyebaran Covid-19.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Klungkung, I Nyoman Suwirta juga sempat menjelaskan, pihaknya sebenarnya terus melakukan kajian terkait pelaksanaan sekolah tatap muka di Nusa Penida. Berbagai persiapan sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan. Hanya saja, saat ini pihak Gugus Tugas belum merekomendasikan sekolah tatap muka dilaksanakan di Nusa Penida.

“Kajian masih tetap jalan. Walau zona hijau, nanti takutnya sedikit kesalahan, bisa fatal. Melihat perkembangan saat ini, kami ikuti saja apa yang masih diterapkan di Bali daratan,” ungkap Bupati Suwirta beberapa saat sebelumnya.

Rencana ini sempat bergulir sebelumnya, Pemkab Klungkung mewacanakan penerapan proses belajar tatap muka di Nusa Penida. Mengingat wilayah kepulauan tersebut, satu-satunya kecamatan di Klungkung yang berstatus zona hijau penyebaran Covid-19. Bahkan secara umum, semua sekolah jenjang SD dan SMP di Nusa Penida sudah siap untuk melangsungkan pembelajaran dengan sistem tatap muka. Namun pelaksanaannya tetap diputuskan oleh Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Klungkung.

Terkait dengan keputusan Gugus Tugas Covid 9 ini, dimaklumi Kadisdik Klungkung Drs Dewa Gde Darmawan.

“Karena Gugus Tugas memutuskan belum bisa dilaksanakan pembelajaran tatap muka di Nusa Penida, sampai adanya keputusan nanti,” terang Dewa Gde Dharmawan menggaris bawahi .

Apabila sudah mendapat lampu hijau untuk dilaksankan, sekolah-sekolah harus siap dengan pola pembelajaran baru. Yakni dalam satu kelas, siswa-siswi akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Lalu setiap kelompok akan belajar di sekolah secara bergantian, atau dengan sistem shif. Namun, shifnya bukan pagi dan siang. Melainkan, menggunakan jeda hari.

Namun saat ini Disdik Klungkung tetap mewajibkan sistem belajar daring untuk menghindari kontak langsung siswa. Hanya kendalanya di internet yang belum merata. Walaupun pihak Telkomsel membantu pulsa kuota 10 GB untuk siswa namun tidak menjangkau secara keseluruhan siswa ,dan secara keseluruhan siswa dibantu melalui dana BOS. Terkait siswa yang tidak mampu membeli HP masih dimungkinkan belajar Luring (belajar di luar jaringan), melalui siaran TV pendidikan.

”Siswa bisa belajar melalui Luring belajar dari TV, karena sebanyak 19 persen siswa masih belum dimungkinkan belajar Daring,” pungkas Dewa Gde Darmawan. (855)

Pos terkait