Selama Pandemi Covid-19, Ribuan Pekerja Pariwisata Berstatus OTG

Menparekraf Sandiaga Uno rapat dengan Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali membahas berbagai hal termasuk "open boarder" untuk wisatawan internasional. (ist)

MANGUPURA |  patrolipost.com – Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali Dr Yoga Iswara, BBA, BBM, MM, CHA menjelaskan, “badai” pandemi Covid-19 yang dihadapi saat ini adalah sama, namun “perahu”-nya berbeda. Kata “perahu” yang dimaksudkan adalah pariwisata Bali yang kondisinya paling buruk, hal ini sangat dirasakan oleh para tenaga kerja pariwisata yang setahun terakhir berstatus orang tanpa gaji (OTG).

“Kami sangat mengapresiasi pemerintah melalui dana hibah dan juga para pengusaha, GM hotel yang telah banyak berkorban mengupayakan segalanya untuk bertahan, ditambah tekanan aturan yang dikeluarkan tidak tepat sasaran, sehingga menambah beban dan sesaknya “nafas” pariwisata,” ujar Yoga Iswara, usai mengikuti pertemuan tertutup dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali, Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Kamis (11/02/2021),

Bacaan Lainnya

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Wisnu Bawa Tarunajaya, Fransiska Handoko (Sekjen IHGMA), Wayan Muka (Wakik Ketua II IHGMA), Agung Sudda (Kabid Hukum IHGMA), Theresia Elena (Kabid Humas IHGMA), Ida Ayu Lestari (Kabid Kelembagaan), dan Nyoman Prabawa (Wakil Ketua Bidang IT IHGMA).

Saat ini katanya, Bali memasuki tahap komplikasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 minus 9.31%, sedangkan secara nasional minus 2.07% dan Bali berada pada peringkat 34. Komplikasi yang dimaksudkan adalah kebijakan tidak bisa terfokus pada satu aspek saja, mengingat aspek kesehatan dan aspek ekonomi harus bisa berjalan berdampingan.

“Protokol Kesehatan (Prokes) yang meliputi cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) atau CHSE harus diperketat, namun perekonomian juga jangan terlalu dibatasi, sehingga harus ada “sense of crisis” pada kedua aspek tersebut,” kata Yoga Iswara, seraya menjelaskan, program “reward” dan “punishment” bisa diterapkan, dimana bisnis yang melanggar dan tidak menerapkan Prokes CHSE harus ditutup dan yang berhasil menerapkan Prokes CHSE agar bisa didukung dengan baik dan diberikan penghargaan.

Kontribusi devisa pariwisata Bali tahun 2019 mencapai Rp 75 triliun, dengan pencapaian nasional Rp 270 triliun, sehingga Bali berkontribusi hampir 30%. Berdasarkan angka tersebut, sudah sepantasnya Bali mendapatkan prioritas program vaksinasi minimal 70% dari jumlah penduduk yang ada, yaitu 2.9 juta penduduk, saat ini yang dibutuhkan adalah timelines dan eksekusi yang jelas, cepat, dan terukur, sehingga harapan masyarakat Bali untuk bangkit bisa direalisasikan.

Setelah program vaksinasi fokus selanjutnya adalah “open border” untuk wisatawan international, karena Bali tidak bisa tergantung hanya dengan domestik market, karena “real solution”-nya adalah wisatawan international. Tentunya tetap selektif dan berfokus pada wisatawan yang sudah melaksanakan vaksinasi di negaranya dan wisatawan dengan “longstay” minimal 30 hari tetap melalui prokes CHSE kedatangan.

Menyikapi kondisi tersebut, jajaran pengurus dan anggota IHGMA Bali menggelar pertemuan tertutup dengan Menparekraf Sandiaga Uno untuk melakukan terobosan yang lebih berani, jelas, dan terukur untuk Bali. Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno mengapresiasi dan mengucapkan selamat untuk Bali yang mengalahkan London menjadi “World’s Most Popular Destination in 2021 Tripadvisor Travellers’ Choice Awards”.

Menurutnya, prestasi tersebut dalam kondisi pandemi saat ini menjadi penyemangat untuk segera bangkit dengan tetap disiplin untuk menjalankan Prokes CHSE yang ketat dan konsisten. Sebagai bentuk komitmen yang besar untuk memprioritaskan Bali segera bangkit, Sandiaga Uno pun siap berkantor di Bali dan mengapresiasi para General Manager (GM) hotel sebagai pimpinan tertinggi dalam industri perhotelan dan berada pada garda terdepan serta tetap berjuang bersama-sama dalam menghadapi tekanan pandemi Covid-19 selama ini.

Sandiaga Uno juga merespon positif dan sangat berempati terhadap kondisi Bali saat ini, dan sangat setuju bahwa Bali harus memiliki terobosan yang terukur untuk mengantisipasi tekanan pandemi Covid-19.

“Harapan IHGMA terkait program vaksinasi untuk Bali akan diupayakan mencapai 70% dan rencananya akan mulai dilaksanakan pada bulan Maret 2021. Bali harus mendapatkan prioritas untuk program vaksin, baik melalui platform pemerintah ataupun platform gotong royong untuk menciptakan herb imunity yang kuat pada komunitas di Bali,” jelas Sandiaga Uno.

Termasuk terkait rencana “open boarder” untuk wisatawan internasional akan dicanangkan paling cepat Maret atau April 2021 melalui program “Free Covid Corridor” (FCC). Untuk itu, Menparekraf RI mengajak untuk menyiapkan mekanismenya dengan baik, terutama Prokes CHSE agar tetap dapat dijalankan dengan ketat dan konsisten.

“Bali harus bangkit dan kita upayakan yang terbaik untuk Bali, termasuk bagaimana bisa memberdayakan pecalang sebagai ambasador dari CHSE. “Semoga, IHGMA dapat menjadi pendamping program Desa Wisata,” harap Sandiaga Uno. (246)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.