Sehari, Instalasi Binatu RSUP Sanglah Mencuci 1.300 Kg Pakaian Pasien

Pegawai Instalasi Binatu RSUP Sanglah sedang mencuci pakaian. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – RSUP Sanglah Denpasar sebagai rumah sakit rujukan untuk menangani pasien Covid-19, tidak hanya menyiapkan fasilitas untuk masyarakat yang menjalani pengobatan dan rawat inap saja. Tetapi juga memperhatikan aspek lainnya yang tidak kalah penting yakni pakaian yang akan digunakan pasien ketika sedang melakukan perawatan.

Penanggung Jawab Instalasi Binatu RSUP Sanglah Ni Made Rai mengatakan, pakaian yang akan digunakan oleh pasien juga menjadi perhatian khusus di RSUP Sanglah. Guna memberikan layanan terkait kebersihan pakaian pasien, di RSUP Sanglah memiliki ruang binatu atau laundry khusus untuk mencuci pakaian pasien yang jalani rawat inap.

Bacaan Lainnya

Instalasi Binatu di RSUP Sanglah memiliki mesin cuci sebanyak 5 buah dengan kapasitas tiga mesin cuci sebanyak 100 kilogram dan dua mesin cuci sebanyak 50 kilogram. Sedangkan dalam seharinya binatu RSUP Sanglah dapat membersihkan pakaian pasien sebanyak 1.300 kilogram.

“Dalam sehari kami menghabiskan enam jerigen deterjen untuk mencuci pakaian pasien. Deterjen yang digunakan untuk membersihkan baju pasien pun khusus,” ungkap Made Rai.

Made Rai menerangkan bahwa enam macam detergen tersebut meliputi penghilang noda serta penghilang lemak. Adapun yang membedakan binatu untuk baju pasien di RSUP Sanglah dengan binatu lainnya adalah terletak pada penanganan khusus pakaian yang telah digunakan oleh pasien, terutama yang memiliki penyakit infeksi.

“Apabila ada ditemukan beberapa baju pasien yang mengalami kerusakan seperti robek atau bolong, kami langsung menjahit pakaian tersebut di mesin jahit yang sudah tersedia di ruang instalasi binatu,” terangnya.

Lebih lanjut, Made Rai mengungkapkan bahwa untuk proses pencucian setelah menerima linen kotor, pihaknya kemudian menimbang dan melakukan pemilihan atau sortir pada pakaian yang infeksi dan non infeksi.

“Jika pakaian tersebut digunakan oleh pasien yang menderita penyakit infeksi maka kantong plastiknya akan dipisah dengan kantong berwarna kuning. Setelah itu barulah pakain memasuki proses pembilasan di mesin cuci,” ungkapnya.

Sementara itu, pakaian yang telah digunakan oleh pasien dengan penyakit infeksi khususnya Covid-19, sudah dilakukan pemisahan dan mesin cuci yang digunakan pun  sudah disediakan khusus. Selanjutnya, setelah semua pakaian dicuci akan dibawa ke mesin pengering untuk dilakukan ketahap  berikutnya.

Kemudian, setelah semua pakaian yang dicuci kering akan dilakukan proses penggosokan atau disetrika dan tentunya proses ini menggunakan mesin.

“Setelah semua pakaian rapi, maka akan kami kemas dalam plastik lalu akan didistribusikan ke setiap ruangan yang ada pasien,” paparnya.

Selain itu, Made Rai menuturkan bahwa pihaknya dalam memberikan layanan terkait kebersihan pakaian pasien di Instalasi Binatu RSUP Sanglah dibantu oleh sebanyak 22 karyawan binatu lainnya. Sebanyak 22 karyawan tersebut bekerja dengan sistem shift yakni shift pagi dan sore. (cr02)

Pos terkait