Sebut Kangkung hanya untuk Makanan Babi, Kadis Kesehatan NTT  Dikecam Camat LAUT

camat lembada1
Camat Lambaleda Utara, Agus Supratman. (ist)

BORONG | patrolipost.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT mendapat kecaman dari Camat Lambaleda Utara (LAUT) lantaran mengeluarkan pernyataan bahwa manusia tidak boleh mengonsumsi sayur kangkung karena itu hanya cocok untuk ternak (babi).

Camat Lamba Leda Utara,  Agus Supratman kepada wartawan, Rabu (30/03/2022) mengaku kesal dengan pernyataan yang dilontarkan Kadis tersebut. Menurutnya pernyataan Kadis sudah keterlaluan dan telah melukai hati petani sayur di wilayahnya.

Bacaan Lainnya

“Miris, seorang Kadis dengan background kesehatan, menyampaikan suatu ungkapan yang merugikan banyak pihak dari sisi kesehatan. Kalau memang kangkung itu makanan binatang (babi) tolong jelaskan secara detail, ketika dikonsumsi manusia efeknya seperti apa biar masyarakat paham. Jangan dilepas saja wacana itu,” kata Camat Agus.

Camat Agus melanjutkan ungkapan sang Kadis sudah jelas membunuh karakter petani sayur di wilayah Kecamatan Lamba Leda Utara. Lebih khususnya di Desa Satar Punda Barat yang menjadi pusatnya petani sayur kangkung.

“Sayur andalan petani di sana itu kangkung. Ingat penyuplai terbesar sayur kangkung untuk tiga wilayah di Manggarai itu sumbernya dari wilayah Lamba Leda Utara. Ungkapan yang dia (Kadis) sampaikan itu membuat para petani sayur marah dan emosional,” terangnya.

Tak hanya itu Camat Agus juga merasa menyesal lantaran tidak bertemu langsung dengan Kadis untuk minta klarifikasi pernyataannya yang dinilai tak masuk akal tersebut.

“Dasarnya apa dia sebut sayur kangkung hanya cock untuk makanan binatang (babi). Mohon dipertanggungjawabkan ke publik. Biar publik tahu dan mengerti. Kita semua pernah konsumsi kangkung, termasuk dia juga, mungkin dia tidak sadar kalau dulu waktu kecil orangtuanya kasih sayur kangkung. Jujur saya tidak terima pernyataannya, kasian sekali nasib petani sayur kangkung,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT  dr Meserassi Ataupah saat dikonfirmasi via telpon mengatakan pembahasan terkait sayur kangkung itu berkaitan dengan masalah stunting. Menurutnya, sayur kangkung itu gizinya sangat rendah untuk menangani stunting.

“Ngomong kangkung ini berkaitan dengan masalah stunting bukan untuk maksud lain. Perlu diketahui masyarakat, kangkung tidak bisa menanggulangi stunting. Kangkung juga makanan baru buat orang Manggarai termasuk NTT. Beda dengan Marungga atau Kelor tanamnya gampang, gizinya tinggi karena itu disebut pohon ajaib dan merupakan makanan tradisional kita. Menurut penelitian Kelor ini jauh lebih pantas dari sayur apapun yang ada di dunia,”  pungkasnya. (pp04)

Pos terkait