Satpol PP Cek Keberadaan Bangunan Villa Apung di Danau Batur

vila apung
Petugas Pol PP saat mengecek bangunan villa apung di kawasan Danau Batur di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Bangli. (ist) 

BANGLI | patrolipost.com – Menyikapi pengaduan dari masyarakat terkait keberadaan bangunan apung di Danau Batur, Tim Satpol PP Bangli  turun cek keberadaan bangunan villa apung di kawasan Danau Batur di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (1/3/2023).

Kepala Satpol PP Bangli, I Dewa Agung Suryadarma mengatakan, sebelumnya ada pengaduan masyarakat terkait bangunan di Danau Batur. Adapun hasil pengecekan petugas bahwa bangunan tersebut merupakan villa dan camping ground. Namun saat ke lokasi, petugas tidak bertemu dengan pemilik bangunan.

Bacaan Lainnya

“Pemilik tinggal di Denpasar namun sudah mengantongi KTP Bangli dan tercatat warga Desa Kedisan,”  sebutnya.

Setelah dilakukan komunikasi, pemilik lahan bangunan terapung mengaku status lahan masih hak milik. “Lahan sekitar 25 meter dari danau, karena air danau naik maka lahan tersebut terendam air danau,” sebut  pejabat asal Puri Susut ini.

Meski demikian, pihaknya masih menunggu bukti penunjang yang memang menyatakan lokasi bangunan apung masih lahan hak milik. Jika nantinya si pemilik dapat menunjukan bukti, Satpol PP Bangli akan berkoordinasi dengan Satpol PP Provinsi. Mengingat izin pemanfaatan air permukaan ada di bawah Pemerintah Provinsi.

Menurut Agung Suryadarma, tidak hanya bangunan villa saja, tetapi pihaknya juga mengecek bangunan lainnya yang ada di kawasan tersebut. Petugas mendapati bangunan apung yang digunakan untuk fasilitas mancing.

Menyikapi fenomea yang terjadi perlu peran lintas sektoral. Banyak sektor yang memanfaatkan air danau contoh keramba jaringan apung (KJA) sehingga pentingnya peran Dinas PKP. Begitu juga dengan pariwisata, yang mana saat ini Pemerintah Daerah berupaya untuk meningkatkan pariwisata di Bangli. Kemudian untuk ekositem danau tentunya ada Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Berikutnya soal perizinan, ada ketentuan untuk dalam pembangunan. Seperti jarak pembangunan dari sempadan Danau.

“Perlu kita mencari solusi bersama dalam penataan kawasan Danau Batur,” harapnya. (750)

Pos terkait