Satgas PMK Bangli Mulai Lakukan Vaksinasi Sapi

vaksinasi bangli
Pelaksanaan vaksinasi sapi milik kelompok tani Giri Mekar Banjar/Desa Demulih, Kecamatan Susut Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kabupaten Bangli mulai melakukan kegiatan vaksinasi sapi, Kamis (7/7/2022). Kegiatan vaksinasi menyasar desa-desa yang ada kasus PMK dan desa penyangga.

Wakil Ketua II Satgas Penangan PMK Kabupaten Bangli, Letkol Arh Sutrisno mengatakan Satgas melakukan upaya pencegahan penyebaran PMK seperti penyemprotan dan vaksinasi. Selain itu pembatasan lalu lintas ternak dengan menutup sementara Pasar Hewan.

Bacaan Lainnya

“Kami juga telah melakukan penutupan sementara pasar hewan. Karena muara penyebaran PMK di Bangli  berasal dari pasar hewan,” ungkap Letkol Sutrisno.

Kata pria yang juga Dandim 1626 Bangli ini  total jumlah populasi sapi di Bangli sebanyak 68.888 ekor. Sedangkan jumlah sapi di dua desa terdampak serta desa pendamping sebanyak 14.549 ekor.

“Kami target dalam tiga hari ini vaksinasi di desa terdampak bisa diselesaikan. Dan dilanjutkan dengan sasaran yang lebih luas,” ungkapnya didampingi Kadis Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Made Alit Parwata.

Pihaknya pun optimis vaksinasi hewan ternak bisa segera dituntaskan. Di Bangli ada sekitar 200.000 ekor hewan ternak. “Dengan dilaksanakan vaksinasi ini, diharapkan tidak ada penyebaran PMK lebih luas lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP), I Made Alit Parwata menambahkan, selama pelaksanaan vaksinasi ini peternak diimbau tidak melakukan transaksi jual beli sapi, maupun memindahkan sapinya.

Disinggung kaitanya hari Hari Raya Idul Adha yang identik dengan memotong hewan kurban, Kadis asal Bajar Sala, Desa Abuan Kecamatan Susut ini   mengatakan, sapi  yang boleh dijadikan kurban adalah yang sudah dipastikan sehat dan memiliki sertifikat.

Pihaknya pun telah menyiapkan dokter hewan untuk memeriksa hewan kurban. Pemeriksaan dilakukan saat masih hidup ataupun telah disembelih. “Pemeriksaan untuk memastikan layak tidaknya daging untuk dikonsumsi. Serta pemotongnya dilakukan oleh tenaga khusus,” sebutnya.

Untuk pemenuhan hewan kurban, di Bangku sudah sangat mencukupi. Sehingga tidak mendatangkan dari luar daerah. “Sementara tidak bisa mendatangkan hewan kurban dari luar Bangli. Mengingat akan cukup berpengaruh karena perjalanan distribusinya, mobilisasinya,” sebut mantan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini.

Di sisi lain Ketua Kelompok Tani Giri Mekar, Ketut Diana mengaku merasa was-was dengan merebaknya PMK. Dengan munculnya kasus PMK, sejatinya anggota kelompok berkeinginan mau menjual sapi, namun ada larangan dari pemerintah untuk  menjual sapi.

”Kelompok kami pelihara 18 ekor sapi, keseluruhan sapi dalam keadaan sehat,” ungkapnya.

Pihaknya merasa sedikit tenang setelah dilakukan vaksinasi PMK yang dilakukan pemerintah. ”Mudah-mudahan PMK segera bisa tertangani secara tuntas,” harapnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.