Sandiaga Uno Rangkul GIPI Bali/BTB Hadirkan Destinasi Wisata Berkualitas

Menparekraf Sandiaga Uno berdiskusi dengan GIPI Bali/BTB di Gedung BTB, Renon, Denpasar, Sabtu (12/6/2021).

DENPASAR | patrolipost.com – Jelang pembukaan pariwisata Bali Juli 2021, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno menggandeng Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali/Bali Tourism Board (BTB) sebagai penggerak penciptaan pariwisata Bali yang berkualitas dan berkelanjutan. Sekaligus berperan serta dalam merealisasikan sejumlah pra kondisi pembukaan pariwisata Bali.

Demikian disampaikan Sandiaga Uno, usai berdiskusi dengan GIPI Bali/BTB di Gedung BTB, Renon, Denpasar, Sabtu (12/6/2021). Menurutnya, peran serta dukungan dari GIPI Bali/BTB sangat penting, mengingat kebijakan yang dihadirkan oleh pemerintah nantinya secara langsung dijalankan oleh seluruh anggota GIPI Bali/BTB.

Bacaan Lainnya

“Kita baru saja melakukan diskusi dan ini penyiapan konkret dari finalisasi persiapan pembukaan Bali. Tentunya kita butuh dukungan industri, karena nanti yang akan mengeksekusi adalah temen-temen yang ada di garda terdepan, yaitu yang bergerak di industri pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Sandiaga Uno, seraya meyakinkan, proses penyiapan ini bisa difinalkan jika mendapat dukungan dari semua pihak, terutama dari industri.

Pembukaan pariwisata Bali diharapkannya dapat memulihkan perekonomian, terutama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Sebab, merujuk laporan keuangan pada akhir kuartal kedua yang berakhir pada Juni 2021, perekonomian Bali kembali terkontraksi, bahkan keuangan sejumlah hotel di Bali dilaporkan telah berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan saat ini.

“Dua minggu lagi kuartal kedua berakhir, data yang saya dapat bahwa kontraksi di Bali berlanjut dan angkanya ini tidak terlalu jauh dibandingkan dengan kuartal pertama, malah terkontraksi cukup dalam,” jelas Sandiaga Uno, sembari mengajak bergerak cepat dan menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu, agar tidak terjadi permanent damage atau kerusakan yang fatal.

Sehingga, peran serta seluruh pihak dibutuhkan dalam pengendalian Covid-19 serta sejumlah pra kondisi lainnya yang berkaitan dengan Travel Corridor Arrangement yang meliputi persyaratan bagi wisatawan, seperti sudah tervaksin dan melalui beberapa tahapan (testing sebelum keberangkatan).

“Penanganan end to end CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) ini juga menjadi pertimbangan utama,” kata Sandiaga Uno.

Ketua stakeholder dari GIPI Bali/BTB IB Partha Adnyana menyampaikan, Bali membutuhkan kebijakan khusus bagi akselerasi pemulihan ekonomi Bali untuk menghindari kerusakan yang permanen. “Kebijakan di bidang fiskal keuangan dan pembukaan bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), karena saat ini kondisi Bali sangat siap menerima untuk karantina seperti halnya Jakarta, Surabaya, Medan dan Menado,” tutur pria yang akrab dipanggil Gus Agung.

Dalam diskusi yang dihadiri 10 stakeholder dari GIPI Bali/BTB, Bali MICE Forum, Dinas Pariwisata Bali, dan sejumlah perwakilan asosiasi juga menyampaikan dukungannya terhadap Work From Bali (WFB). Diharapkan, kegiatan ini bisa membantu kondisi Bali yang saat ini sangat parah dialami para pelaku industri pariwisata dan UMKM.

Ketua Bali MICE Forum (BMF) Putu Gede Wiwin Gunawasika menambahkan, BMF berharap bisa difasilitasi Kemenparekraf dan program juga kegiatan yang dilakukan di Bali bisa dikerjakan oleh PCO/EO dari Bali sehingga tidak hanya dikerjakan oleh PCO/EO dari Jakarta. (246)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.