Sampah Menumpuk, Kepala UPT Pasar Galiran Klungkung Ngaku Bingung Buang Kemana

sampah 22222
Kondisi sampah di Pasar Galiran, Klungkung menumpuk, mengeluarkan aroma yang tidak sedap, Kamis (1/2). (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Dulu Klungkung sangat populer dengan program Tempat Olah Sampah Sementara (TOSS) yang digadang gadangkan bakal mampu mengatasi keruwetan masalah sampah di Kabupaten Klungkung. Namun seiring pergantian pucuk pimpinan, persoalan sampah kini menjadi masalah yang dikeluhkan banyak masyarakat.

Kasus tidak terangkutnya sampah yang ada diseputar Pasar Galiran, Klungkung kini malah sudah menjadi masalah yang sangat serius yang perlu atensi pimpinan pemegang kebijakan di Klungkung.

Dari fakta yang ada, sampah sampah yang menumpuk di Pasar Galiran, hampir dua minggu menumpuk dan belum diangkut oleh truck sampah. Kondisi ini banyak pedagang yang protes dengan sampah yang tidak sampai terangkut. Malah mereka juga mengaku sampai tutup hidung saat berjualan karena bau tersebut.

“Kapan pak sampah ini diangkut? Saya sudah tidak tahan dengan baunya yang membusuk dan menyengat hidung,” ungkap Novi, seorang pedagang tahu tempe lancuban dari Sampalan, Dawan, Klungkung seraya menunjuk tumpukan sampah yang menggunung.

Protes yang sama dikemukakan oleh pedagang lain, Sriawati ditemui di samping tempatnya berjualan mengaku keberatan dengan kondisi sampah yang menumpuk seperti saat ini.

Terkait kondisi sampah yang menumpuk, Kepala UPT Pasar Galiran Klungkung, Komang Sugianta, Kamis (1/2) menyatakan sangat kebingungan mengatasi ampah yang menumpuk, membusuk di tengah Pasar Galiran.

“Kalau sampah organik kita sudah bisa membuang ke TOSS, tapi masalah non organik. Kita bingung buang kemana? Masalah sampah ini benar-benar membuat bingung tiang. Benar darurat kalau tiang suruh pedagang membawa sampahnya pulang ya tidak mungkin karena mereka sudah membayar retribusi. Jadinya kita menunggu kapan boleh dibuang sampah ini,” ujar Komang Sugianta mengaku kebingungan mengatasi masalah sampah di Pasar Galiran.

Ketika hal ini ditanyakan kepada Kadis DLHP Nyoman Sidang menyatakan bahwa sampah organik pasar sudah deal bisa dibawa ke TOSS. Hanya sampah residu ini yang masih menjadi persoalan.

“Sampai saat ini yang menjadi persoalan sampah residu ini yang susah harus dibuang kemana. Mudah mudahan secepatnya bisa dibuang ke TPA,” ujar Nyoman Sidang. (855)

Pos terkait