Sambut KTT G20, RSUP Sanglah Siapkan 133 Dokter Spesialis

rsup sanglah
Suasana depan RSUP Sanglah, dan Direktur Utama RSUP Sanglah dr I Wayan Sudana MKes. (yani)

DENPASAR | patrolipost.com – Menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, RSUP Sanglah Denpasar telah melakukan berbagai persiapan mulai dari SDM hingga pelayanan kesehatan. Mengingat RSUP Sanglah Denpasar sebagai rumah sakit  type A dan juga sebagai rumah sakit rujukan terbesar di Bali dan Nusa Tenggara. Dimana, saat pelaksanaan KTT G20, RSUP Sanglah akan menyiapkan sebanyak 133 dokter spesialis maupun subspesialis dan 220 perawat.

“Dari SDM RSUP Sanglah totalnya sekitar 2.794 tapi khusus untuk KTT G20 ini, tentunya kita khusus dan tidak semuanya tapi kita khususkan dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan. Jadi kita siapkan ada sekitar 133 dokter spesialis maupun subspesialis, kemudian untuk perawat itu ada 220 perawat yang kita siapkan,” ujar Direktur Utama RSUP Sanglah dr I Wayan Sudana MKes.

Bacaan Lainnya

Selain membentuk tim medis di lokasi acara pelaksanaan KTT G20, RSUP Sanglah juga menyiapkan mini ICU dan menyiapkan tim ambulans selama acara berlangsung. Pihaknya juga telah menyiapkan segala peralatan mulai dari peralatan yang sederhana peralatan laboratorium hingga peralatan tercanggih yang dimiliki rumah sakit.

Sudana memaparkan persiapan tidak hanya dari segi peralatan, melainkan juga dari segi tempat tidurnya. Hal ini mengingat RSUP Sanglah merupakan pusat rujukan, tentunya pasien yang rawat inap dirujuk di rumah sakit.

“Kita siapkan dari tempat tidur keseluruhan yang kita miliki sebanyak 735 tempat tidur. Kita alokasikan untuk diganti dan kita bagi jadi 88 tempat tidur untuk yang non Covid-19 dan 66 tempat tidur untuk Covid-19. Saya kira cukup itu termasuk di dalamnya kalau yang Covid-19 misalnya membutuhkan ventilator, kita memiliki 40 ventilator dan 2 diantaranya portable ventilator,” tambahnya.

Sudana membeberkan bahwa kasus yang ditemukan dalam kegiatan-kegiatan seperti ini yakni peserta dari luar dan dari berbagai macam negara sehingga yang paling banyak terjadi adalah kasus-kasus kesehatan yang ringan seperti gangguan pencernaan karena memang barangkali kebiasaan perubahan menu makanan, perubahan iklim  yang agak berbeda dari negara lainnya, dan kasus-kasus kelelahan yang pernah terjadi juga.

“Tentunya yang cukup serius itu terkait dengan kejadian yang mendadak sakit gangguan jantung itu, ya jadi seperti itu kira-kira itu gambaran kasusnya,” sebutnya.

Selain itu, pihaknya berharap dengan persiapan RSUP Sanglah yang baik serta dari pihak hotel dan Dinkes kemudian masyarakat yang harus betul-betul kuat memberi dukungannya dan  tentunya pihaknya ingin semua kasus-kasus Covid-19 yang terjadi itu bisa ditangani dengan baik.

“Harapannya semoga tidak muncul kasus-kasus baru apalagi yang serius. Kita harus optimis bahwa Bali bangkit ini sudah kita buktikan dari kesiapan kesiapan kita. Kemudian perjalanan kita pernah ada program Bali Hijau (Zona Hijau, Red) kita lakukan uji coba di Ubud kemudian di Sanur Nusa Dua dan itu berhasil dan diikuti dengan vaksinasi selalu kita nomor 1 tercepat ini pasti berkat kerjasama dukungan seluruh elemen masyarakat. Kita sudah rindu dan kangen sekali Bali seperti dulu, Ada turis wisatawan kunjungan dan seterusnya,” jelasnya.

Terlebih hingga saat ini pihaknya belum merasakan ada kendala, karena RUSP sudah sering menjadi rumah sakit rujukan saat acara nasional maupun internasional di Bali. Meski sudah menjadi rutinitas di RSUP Sanglah tetapi dalam menghadapi KTT G20 ini, RSUP Sanglah tetap fokus membentuk tim medis khusus. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.