Sambil Bermain Piano, Erik Sondhy Rilis ‘Sudah Cukup’

Erik Sondhy

DENPASAR | patrolipost.com – Sekitar satu semester praktis tidak ada job manggung akibat terdampak pandemi Covid-19, sang pianis Erik Sondhy akhirnya memberanikan diri untuk mencoba rekaman solo. Bukan hanya bermain piano, Erik juga menyanyikan lagu karyanya sendiri berjudul “Sudah Cukup”, yang diperkenalkan ke publik lewat berbagai platform musik digital, sejak awal pekan lalu.

“Ini adalah single pertama, di mana saya menyanyikannya sendiri, karena kalau meminta penyanyi lain untuk menyanyikannya, untuk saat ini saya tidak punya uang. Jadi saya memutuskan untuk saya nyanyikan sendiri saja, daripada hasil karya saya ini nantinya membeku dan tidak menjadi apa apa,” ujar Erik di Denpasar, Jumat (21/8/2020) malam.

Rekaman “Sudah Cukup” yang digarap di Bali dan Jakarta ini menceritakan sebuah situasi kerinduan keluar dari zona nyaman. Erik mengaku saat ini sedang berada dalam fase stagnan dan merasa hidup hanya begini saja serta tidak ada kemajuan.

“Saat ini saya sedang berada dalam fase tersebut, tapi setidaknya saat ini saya sedang mencoba untuk berusaha keluar dari “penjara” zona nyaman itu dengan melakukan sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Sesuatu yang di luar kebiasaan dan selama ini cenderung saya hindari,” jelasnya.

Selama ini, di kalangan musisi di Bali, Erik dikenal sebagai pianis yang kerap tampil di berbagai acara, termasuk mengisi pertunjukan musik regular di sejumlah tempat hiburan. Jika sebelumnya beberapa kali rekaman dan merilis lagu bersama grupnya, kali ini Erik mencoba untuk rekaman solo.

Pria kelahiran Denpasar, 10 April 1975, yang memiliki nama lengkap Eurysondhy Andrean John Imanuel Mangempis, sejak belia sangat menggemari band The Beatles dan pingin menjadi seorang musisi terkenal. Erik pun awalnya gemar berlatih dan bermain gitar, lalu belajar piano.

Sempat berkelana di Bandung untuk melanjutkan sekolah sembari menimba pengalaman bermusik, dan Erik makin intens menggeluti musik bergenre jazz saat menetap di Yogyakarta. Di Kota “Gudeg” ini, Erik menemukan banyak teman musisi dan makin jatuh cinta dengan musik jazz yang mengantarnya mengukir prestrasi secara nasional.

Tahun 2000, Erik kembali ke Bali dan membentuk Jiwa Band bersama Rio Sidik (terompet), Ito Kurdhi (bass), Koko Harsoe (gitar), dan Sonny Riwis (drum). Dua tahun kemudian (2002), ganti formasi yaitu, Erik (keyboard), Rio Sidik (terompet), Koko Harsue (gitar), Doddy Sambodo (bass), dan Oni Pah (drum) serta mendirikan bendera Svara Band.

Tahun 2007, Erik memunculkan Erik Sondhy Project (ESP) dan merilis album pertamanya “Introducing Trio 07”. Tahun 2012, ESP berkolaborasi dengan Karma Jazz Trio, yang beranggotakan Erik Sondhy (rhodes), Sandy Winarta (drum), dan Indra Gupta (bass), menghasilkan album berjudul “Karma”.

Juni 2015, Erik pergi ke London, Inggris, untuk merekam album ketiganya di Abbey Road Studio, yang dirilis tahun 2016. Album ke-4 “Meditation” dirilis 2017, dan yang terbaru “The Gift of Love” (2018), Erik sering tampil dengan berbagai artis Indonesia juga musisi luar negeri dan turut meramaikan festival musik jazz, baik di Tanah Air hingga ke luar negeri. (246)

Pos terkait