Sakit Kepala Tak Kunjung Sembuh, Warga Desa Satra Akhiri Hidup dengan Minum Racun Tikus

minum racun
Petugas melakukan olah TKP warga minum racun tikus di Banjar Batu Palah, Desa Satra, Kecamatan Kintamani, Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Diduga mengalami depresi akibat sakit kepala yang tidak kunjung sembuh,  seorang pria berinisial I Ketut A (60),  asal Banjar Palah, Desa Satra, Kecamatan KIntamani, Bangli nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak minuman bersoda dicampur dengan racun tikus. Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa Ketut A tak berhasil tertolong.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, pada Kamis (7/9/2023) sekitar pukul 18.30 Wita Ketut A ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di dalam kamarnya. Pihak keluarga yang melihat kondisi tersebut selanjutnya melarikan Ketut A ke salah satu klinik. Ketika dilakukan pemeriksaan, kondisi Ketut A sudah lemas dan muntah-muntah.

Bacaan Lainnya

Akhirnya Ketut A dirujuk ke RSU Bangli untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Selang sehari menjalani perawatan, tepatnya pada Jumat (8/9/2023) nyawanya tidak bisa diselamatkan. Pihak keluarga kemudian melaporklan kasus tersebut ke Polsek Kintamani.

Terpisah Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan kasus bunuh diri. Disampaikan, pada Kamis malam, Ketut A ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kamar oleh kerabat. Selain itu di areal dapur ditemukan bekas muntahan dan racun tikus berserakan.  Dari hasil olah TKP, petugas berhasil menemukan satu botol minuman soda yang berisi racun tikus dan ditemukan juga bungkus racun tikus.

“Yang bersangkutan meninggal dunia di RSU Bangli setelah sebelumnya sempat dilarikan ke salah satu klinik,” ujar Kapolsek, Sabtu (9/9/2023).

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga menerima sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. “Diduga Ketut A depresi karena menderita sakit  kepala yang tak kunjung sembuh dan akhirnya memilih  bunuh diri dengan cara meneggak racun tikus,”  kata Kompol Ruli. (750)

Pos terkait