RSUP Sanglah Miliki Mamografi, Alat Khusus Deteksi Kelainan Payudara

dr made dwija
Kepala Instalasi Radiologi RSUP Sanglah Denpasar, dr. I Made Dwija Putra Ayusta, Sp.Rad. (yani)

DENPASAR | patrolipost.com –  Sebagai rumah sakit rujukan Bali dan Nusa Tenggara, tentunya Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar selalu menyempurnakan fasilitas dan mengutamakan mutu pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Saat ini RSUP Sanglah telah dilengkapi dengan berbagai alat-alat canggih, diantaranya alat mamografi yang berfungsi untuk memeriksa kesehatan atau kelainan pada payudara.

Kepala Instalasi Radiologi RSUP Sanglah Denpasar dr I Made Dwija Putra Ayusta SpRad mengatakan, alat mamografi dari Instalasi Radiologi RSUP Sanglah ini adalah alat khusus untuk mendeteksi kelainan pada payudara.

Bacaan Lainnya

“Jadi alat ini sudah diakui untuk skrining kelainan pada payudara sejak dini,” ujar dr Dwija,  Senin (1/11/2021).

Bahkan alat ini juga bisa untuk check-up guna memastikan kesehatan maupun ingin memeriksa payudara jika dirasa mengalami masalah. Adapun keunggulan alat mamografi ini yakni bersifat digital dan langsung mengirim gambar ke sistem atau komputer.

“Jadi hasil gambar tidak lagi melalui film, dan alat ini bisa mengerjakan mamografi dengan kualitas gambar 3D/4D Tomosynthesis. Dengan kata lain, gambarnya bisa lebih lengkap sehingga bisa mendeteksi kelainan dengan lebih teliti. Selain itu, alat mamografi digital dengan tomosynthesis ini adalah satu-satunya dan pertama yang ada di Bali,” tuturnya.

Dengan peralatan modern ini, jumlah radiasi yang dihantar kanker payudara pasien cukup rendah karena penekanan hanya dilakukan beberapa detik saja untuk setiap posisi. Penekanan yang dilakukan selama pemeriksaan mamografi dapat membantu mengurangi paparan radiasi terhadap pasien.

Menurut dr Dwija, sejauh ini penekanan payudara selama pemeriksaan mamografi tidak terbukti merusak jaringan payudara atau menyebabkan penyebaran kanker payudara. Namun bagi wanita dengan usia di bawah 40 tahun, diimbau agar melakukan USG terlebih dahulu. Sementara untuk wanita berusia di atas 50 tahun, disarankan agar melaksanakan pemeriksaan dengan mamografi minimal sekali dalam dua tahun.

“Silakan kalau ada masyarakat yang mengalami keluhan pada payudara bisa melakukan check-up dengan alat mamografi di Rumah Sakit Sanglah,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga menuturkan bahwa dengan melakukan pemeriksaan kesehatan payudara sedini mungkin, maka angka kematian akan semakin berkurang terhadap kanker tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan, pada beberapa orang pemeriksaan ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, karena payudara akan ditekan dari sisi atas dan bawah kemudian barulah payudara difoto dengan sinar-X. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.