Rai Iswara Tekankan Hal Ini, Jika Dilamar Golkar

Sekda Kota Denpasar, AA Ngurah Rai Iswara.

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Kehadiran Sekretaris Daerah Kota Denpasar AA Ngurah Rai Iswara di acara “Gerakan Kemanusiaan Serentak Donor Darah 1.000 Kantong Darah Kader-Kader Partai Golongan Karya Seluruh Bali” yang diselenggarakan DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Minggu (12/7/2020) menjadi sorotan segenap yang hadir, lantaran rumor yang berkembang di kalangan internal partai Rai Iswara digadang-gadang bakal dilamar Partai Golkar dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Walikota Denpasar 2020.

Meskipun tidak menepis rumor yang berkembang namun secara implisit Rai Iswara yang berdarah Golkar, pada kesempatan ini justru mengimbau masyarakat atau siapapun untuk membiarkan partai politik untuk berpikir tenang, cerdas, menginvetarisasi siapa-siapa tokoh yang pantas diusung untuk wilayah itu sendiri.

“Sekaranglah waktunya partai politik dengan kecerdasannya mengkalkulasi siapa yang pantas diusung untuk dalam pilkada mendatang,” ucapnya.

Berpangkal dari arahan itulah, ia berpendapat kesempatan baik bagi partai politik untuk menentukan calon yang akan diusung.

“Mari kita bersama-sama dengan sabar berikan partai politik menginvetarisasi dan mengkalkulasi siapa calon yang cocok diusung,” tuturnya.

Kenapa demikian, Rai Iswara beralasan hal ini terkait bagaimana dengan rentang waktu yang ada nantinya partai politik menggawangi pemerintah di Kota Denpasar, khususnya mau dibawa kearah mana.

Bahkan ia berpendapat, peran pers sangat penting untuk menentukan dan memberikan masukan kepada partai politik.

“Banyak input yang bisa didapat dari pers, siapa yang pantas diusung,” tukasnya

Ketika dikonfirmasi tentang kesiapan dirinya jika diusung partai berlambang beringin ini dalam pilkada mendatang? Secara tersirat ia katakan jika dirinya telah memulai karirnya sebagai ASN dari tingkat bawah hingga sebelas setengah tahun menjadi Sekda Pemkot Denpasar.

“Itu bisa menjadi indikator jika seorang Rai Iswara selalu siap mengabdi ditengah-tengah masyarakat,” lugasnya.

Kembali ia tegaskan biarkan partai bekerja, jangan mencampuri kewenangan partai dan selaku individu yang faham akan proses ia tidak mau “ujug-ujug” mengganggu proses yang tengah berlangsung.

“Tenang saja dulu. Karena sekarang saya sebagai sekretaris kota, saya harus loyal kepada pimpinan saya, teman-teman saya di DPRD dan masyarakat untuk mengelola kota ini,” tukasnya.

Rai Iswara dengan berkelakar mengatakan, pengabdiannya selama ini ditentukan oleh tiga hal antaranya garis tangan, yaitu Tuhan. Campur tangan, partai dan masyarakat itu sendiri serta tanda tangan.

“Jadi siapapun nantinya yang mengusung, jadi apapun kita, mari kita nikmati yang terpenting berbuat yang terbaik hari ini, karena esokpun akan jadi hari ini,” pungkasnya. (473)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.