PT Flobamor Gelar Konsultasi Publik Terkait Penyesuaian Tarif Jasa Wisata Alam di Kawasan TNK

konsultan publik1
Konsultasi Publik Penyesuaian Tarif Jasa Wisata Alam Taman Nasional Komodo bersama pelaku wisata dan stakeholder terkait, Senin (11/12/2023). (afri)

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan, manajemen PT Flobamor tengah melakukan penyesuaian tarif jasa wisata alam di Taman Nasional Komodo (TNK). Adapun penyesuaian ini hanya berfokus pada 2 spot wisata yakni Loh Liang Pulau Komodo dan Padar Selatan Pulau Padar.

Penyesuaian tarif ini disampaikan kepada pelaku wisata serta stakeholder terkait melalui sebuah Konsultasi Publik yang digelar di Hotel Green Prundi Labuan Bajo, pada Senin (11/12/2023).

Bacaan Lainnya

Dalam penyampaiannya, Direktur Operasional PT Flobamor, Abner Runpah mengatakan penyesuaian tarif jasa pemanduan menitikberatkan dua isu yaitu kualitas pelayanan, keamanan dan kenyamanan serta bagaimana menjaga pariwisata yang keberlanjutan.

“Jadi tarif jasa pemanduan ini, kenapa harus ada penyesuaian. Jadi kita menerapkan atau menitikberatkan pada dua isu yaitu kualitas pelayanan, keamanan dan kenyamanan. Serta yang kedua bagaimana kita menjaga pariwisata yang keberlanjutan. Jadi ada unsur pelestarian dan juga ada unsur menjaga konservasi walaupun di satu sisi kita harus meningkatkan pelayanan, keamanan, dan kenyamanan,” ungkapnya.

Abner juga menegaskan prinsip penyesuaian tarif jasa pemanduan bukan menyasar pada keuntungan secara ekonomi melainkan lebih kepada peningkatan kualitas pelayanan.

“Jadi prinsipnya bukan menyasar pada money oriented justru karena kita ini BUMD Provinsi NTT kalaupun ada keuntungan pasti akan kembali lagi ke pemerintah dan juga lebih meningkat pada quality of service. Quality of Service ini yang perlu kita utarakan atau kita sosialisasikan kepada publik lewat media sosial, pendekatan informal, dan lain-lain,” sebutnya.

Ia juga menambahkan kenaikan tarif ini tentunya telah melalui analisa komprehensif dan melalui pertimbangan-pertimbangan substansif namun tidak berdasarkan pada hitungan-hitungan.

“Kenaikan tarif ini tentunya telah melalui analisa komprehensif dan pertimbangan-pertimbangan substansif namun tidak berdasarkan pada hitungan-hitungan. Okelah kita berdasarkan pada hitungan-hitungan namun pada satu sisi lain kita harus memperhatikan etika yaitu kembali mengonsultasikan kepada teman-teman,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, mewakili manajemen PT Flobamor, Abner menyampaikan permohonan maaf kepada para pelaku pariwisata atas ketidaknyamanan dalam beberapa tahun terakhir terkait adanya perubahan harga jasa pemanduan.

“Saya menyampaikan permohonan maaf secara pribadi dan sebagai pimpinan PT Flobamor dengan adanya hal-hal yang beberapa tahun terakhir ini kita saling memanas di lapangan karena adanya perubahan harga dan lain-lain, itu sekali lagi saya menyampaikan permohonan maaf. Memang secara legal kita berhak menaikkan harga pemanduan namun secara etika mungkin itu tidak etis dan alangkah baiknya saya mengundang semua pelaku pariwisata untuk melakukan konsultasi publik terlebih dahulu,” ungkapnya.

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga SHut yang dihadiri oleh sejumlah asosiasi pariwisata di Labuan Bajo yang dilaksanakan di hotel Grand Prundi, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Senin (11/12/2023).

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga dalam sambutannya mengatakan konsultasi publik ini adalah salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas dari pemegang izin jasa untuk pemanduan atau juga pemegang izin lainnya.

“Konsultasi publik ini salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas dari pemegang izin jasa untuk pemanduan atau juga pemegang izin lainnya termasuk koperasi yang sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu termasuk juga PT Flobamor harus melakukan hal yang sama. Jadi tidak ada pilihan harus melakukan konsultasi publik lebih dahulu baru diambil keputusan baru disosialisasikan lagi kepada pemangku kepentingan,” ungkapnya.

Hendrikus juga menambahkan teruntuk tarif baru yang nantinya telah mengalami penyesuaian diharapkan tidak langsung dilaksanakan melainkan PT Flobamor memberikan jangka waktu yang cukup bagi pelaku wisata untuk menyesuaikan tarif baru tersebut ke dalam paket wisata yang akan ditawarkan kepada wisatawan.

“Kemudian isu yang kedua ini memang momen penerapan tarif itu juga saya sudah berikan arahan kepada PT Flobamor jangan sampai hari ini ambil keputusan besoknya diterapkan. Nggak bisa begitu, itu akan menyulitkan pelaku pariwisata. Jadi harus ada jangka waktu jangan sampai teman-teman sudah menjual paket tiba-tiba ada kenaikan harga tiket dan itu akan menjadi gejolak,” lanjut Hendrikus.

Ia juga menegaskan posisi BTNK itu netral dan tidak dalam posisi mendukung kenaikan harga tiket pemanduan atau menolak. Kata dia sebagai fasilitator BTNK akan memfasilitasi semua pemegang izin jasa untuk menyampaikan rencana-rencananya termasuk PT Flobamor.

“Saya perlu tegaskan bahwa Balai TNK tidak dalam posisi mendukung kenaikan harga tiket ini atau menolak, posisi BTNk itu netral. Kami sebagai fasilitator memfasilitasi semua pemegang izin untuk menyampaikan rencana-rencananya termasuk PT Flobamor,” tegasnya.

Hendrikus berharap kegiatan tersebut akan menjadi forum komunikasi bersama untuk mengantisipasi bila terjadi gejolak.

“Kalau komunikasi buntu segala persoalan itu bisa ditafsirkan macam-macam, tetapi kalau ada forum komunikasi seperti ini bisa kita jelaskan, oh maksud begini sehingga cepat kita antisipasi kalau terjadi gejolak. Jadi forum ini dimanfaatkan semaksimal mungkin dan mudah-mudahan bisa mendapatkan hasil sebagaimana yang bisa diharapkan oleh kita semua,” ucapnya. (334)

Pos terkait